Berbagai upaya tengah dilakukan Perhutani KPH Bandung Utara untuk menggenjot produksi getah pinus. Maklum saja, ditengah situasi pandemi covid 19 getah pinus menjadi primadona pendapatan Perhutani.
Misalnya, seperti yang dilakukan di BKPH Padalarang, KPH Perhutani Bandung Utara.
” Kami sedang ngebut nih untuk meningkatkan produksi getah pinus di BKPH Padalarang,” ujar Doni Suhartondo, di Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020).
Doni yang baru sebulan menjabat Asper BKPH Padalarang mengaku tidak mudah mengejar kekurangan target produksi getah. Terlebih memasuki musim hujan.
” Kalau hujan mobilitas penyadap terbatas, tapi kami terus berupaya,” ujarnya.
Beberapa upaya ditempuh BKPH Padalarang. Seperti menambah tenaga penyadap dari Majenang Jawa Tengah , pemasangan 10.000 batok penampung getah pinus serta optimalisasi area sadapan yang belum tergarap.
Hasilnya, cukup cespleng pada bulan Agustus capaian getah 5 ton, memasuki periode September tembus di 8 ton.
Untuk menambah tenaga penyadap, sebut Doni, tadinya memprioritaskan masyrakat lokal. Namun tidak banyak yang berminat.
” Kami sampai door to door mengajak warga lokal untuk menjadi penyadap, tapi mereka lebih memilih pekerjaan lain. Akhirnya kami rekrut dari Majenang,” imbuhnya.
Tak main-main untuk memotivasi produktifitas, penyadap getah mendapatkan perlakuan yang layak, mulai dari pemberian masker, vitamin serta madu. Bagi penyadap dari Majenang disiapkan fasilitas untuk tempat tinggal.
” Para penyadap itu ujung tombaknya, jadi wajar kalau kami buat nyaman mereka,” tuturnya.
Tahun ini target getah BKPH Padalarang mencapai 150 ton. Hingga medio September capaian produksi getah baru mencapai 91 ton.
” Untuk mencapai target kami terus intensif kelapangan dan mudah-mudahan cuacanya mendukung karena sati-satunya kendala yang sulit diantispasi ini cuaca,” pungkasnya. (sas)