Oleh : Lilis Kartika Novianti
Kepemimpinan merupakan kekuatan yang ada pada dalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam melakukan berbagai aktivitas. Kepemimpinan merupakan sarana untuk mencapai tujuan dan memotivasi orang lain.
Karena, pemimpin merupakan komunikator yang menentukan apa, bagaimana, dan dimana supaya keputusan segera dapat diambil sebab, pemimpin harus memberikan apapun informasi tentang setiap kinerja yang dijalankan.
Kepemimpinan juga menyentuh berbagai aspek kehidupan. Keberhasilan suatu organisasi juga sangat bergantung pada bagus tidaknya kepemimpinan yang dijalankan.
Indonesia merupakan negara yang demokratis dimana perempuan mempunyai hak untuk bisa menjadi seorang pemimpin. Namun, pada kenyataannya kepercayaan terhadap pemimpin wanita masih kurang sehingga kuota wanita untuk menjadi pemimpin masih sangat terbatas.
Pada dasarnya semua orang dapat menjadi pemimpin. Perempuan tidak sepenuhnya lemah karena pengaruh perempuan dalam masyarakat pun cukup kuat. Sangat disayangkan apabila masih ada lawan politik kampanye balck campaign kalau perempuan lemah kapasitasnya untuk memimpin.
Pasangan H Mahmud Abdullah – Dewi Noviany (Mo – Novi) yang digusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Golkar, pasangan ini sangat lengkap dan luar biasa. Sementara, Mahmud Abdullah menguasai seputar pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan.
H. Mahmud Abdullah memiliki kekuatan basis kultural yang kuat, selain dari struktural. Keinginan para tokoh agama di Sumbawa mendorong Mo – Novi sebagai pasangan “Misi Harmonisasi” hubungan keagamaan sehingga hadir pemimpin yang peduli pada perdamaian.
Sementara, Dewi Noviany menguasai aset terbesar daerah Sumbawa, yakni perempuan. Dalam isu kesenjangan gender, tampilnya Dewi Noviany seperti “Dewi Fortuna Demokrasi” sekarang yang ingin menghapus perbedaan antara kedudukan laki-laki dan perempuan yang sampai kini tidak pernah selesai dianggap sebagai masalah. Jumlah perempuan yang menjadi pemimpin masih sedikit di Sumbawa. Baru Dewi Noviany yang tampil gagah berani menantang arus besar demokrasi lokal Sumbawa.
Dewi Noviany bertugas, memecahkan pandangan tradisional pada perempuan yang dianggap sosok lemah, halus dan emosional. Sedangkan laki-laki dianggap sebagai sosok tegas dan rasional, dimana orang menganggap sifat laki-laki yang cocok menjadi pemimpin. Akibatnya, jarang perempuan berani tampil untuk menjadi pemimpin dan tersisihkan oleh dominasi kaum laki-laki.
Mahmud Abdullah – Dewi Noviany berpasangan telah berani melawan arus besar struktural kekuasaan lokal Sumbawa. Dewi Noviany menyadari bahwa Kesultanan Sumbawa yang dipimpin oleh seorang Sultanah (Perempuan) bernama Sultanah Siti Aisyah Bonto Langkasa, seorang istri dari Kesultanan Gowa Bonto Langkasa, Sultan pertama Sumbawa.
Sultanah Siti Aisyah mendarat di Desa Labuhan Bontong kecamatan Tarano sekitar tahun 1317-an. Dari situlah pusat pemerintahan Kesultanan Sumbawa di wilayah Uma Pampang Unter Belo. Sultanah Siti Aisyah Bontolangkasa memimpin kesultanan Sumbawa, termasuk perempuan pertama menjadi pemimpin wilayah Sumbawa.
Maka, memilih Mo – Novi sudah tepat dengan dua alasan sederhana: Kebudayaan dan Kesejarahan, pertama; H. Mahmud Abdullah, seorang birokrat yang handal. Hatinya penuh ikhlas. Sikapnya kalem tegas. Prilakunya jujur. Tuturnya berkeadaban tinggi. Kepemimpinannya tidak emosional. Komunikasi renyah supel sama siapa saja. Tidak ambisi. Karirnya gemilang, tak pernah gagal. Berjiwa muda.
Kedua, Dewi Noviyani, pewaris tampuk pimpinan Sultanah Siti Aisyah Bonto Langkasa. Siti Aisyah pemimpin pertama Kesultanan Sumbawa. Bukan soal kapasitas. Tetapi lingkup kesejarahan Samawa. Sultanah Siti Aisyah Bonto Langkasa pribadi pertama memerintah dalam pemerintahan sumbawa. Jasanya sangat besar. Keturunannya di Labuhan Bontong, Empang, Tarano, Sumawa, Utan, Alas, Taliwang. Sudah diaspora.
Begitu pun Dewi Noviyani wanita kedua mengikuti Pilkada Sumbawa. Tentu spiritnya ingin membangun pemerintahan Sumbawa yang berkeadaban.
Visi pemerintahan kesultanan pertama Sumbawa dibawah Sultanah Siti Aisyah Bonto Langkasa adalah “Tama Lamung.” Menjelaskan tentang filsafat penting orang Sumbawa harus hidup santun, beradab, berkeadaban dan jujur. Begitu juga Visi Pemerintahan Mo-Novi kedepan menciptakan Sumbawa yang berkeadaban untuk meraih kegemilangan.
Dua alasan diatas, dapat menjelaskan gaya kepemimpinan Mo – Novi yang akan memimpin Sumbawa dimasa depan, tentu setiap pasangan calon juga berbeda – beda gaya leadershipnya. Secara tidak sadar kepemimpinan perempuan juga akan memperluas visi kejahteraan anak, perlindungan anak, perlindungan pekerja perempuan, perlindungan ibu-ibu rumah tangga, ekonomi rumah tangga, industri rumah tangga, ekonomi kreatif, peluang kerja dan lain-lain.
Dengan adanya peran perempuan dalam memegang peranan dalam kepemimpinan dapat membawa dampak baik, ditandai dengan tidak adanya diskriminasi lagi bagi kaum perempuan. Kesetaraan antara laki-laki dengan perempuan bisa seimbang dengan peluang dan akses yang sama.
Hal ini ditandai kehadiran Dewi Noviany berpartisipasi untuk mengambil tugas dan peran menyongsong pembangunan dan perubahan Kabupaten Sumbawa. Selain itu, perempuan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan leadership dalam Kesamawaan.
Tipe dan gaya kepemimpinan dari Pasangan Mo – Novi sangat dipengaruhi oleh sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian mereka sendiri. Sehingga gaya dan tingkah lakunya positif yang menjadikan dirinya prisai rakyat sehingga tetap berbeda dari orang lain. Salah satu gaya kepemimpinan Mo – Novi yaitu mengunjungi masyarakat. Apalagi, H. Mahmud Abdullah, Ia sangat tahu keadaan masyarakat. Dari sana, lahirlah kebijakan-kebijakan pro-rakyat.
Gaya Mo – Novi tersebut justru menginspirasi banyak orang: pejabat-pejabat dan masyarakat untuk semakin rajin turun ke rakyat. Bahkan, pejabat di level kelurahan dan kecamatan, kedepan juga harus rajin turun ke warganya.
Bahkan, rakyat menyambut senang Dewi Noviany yang sering turun ke lapangan dan bertemu rakyat. Mo – Novi dianggap telah mewariskan standar kepemimpinan di Sumbawa. Bahwa menjadi Bupati/Wakil Bupati harus bekerja keras, sering turun ke masyarakat, mempunyai akar yang kuat di masyarakat. Cerdik dan pandai mengatasi berbagai kesulitan dan keterbatasan.
Saat ini pasangan Mo – Novi juga disebut telah menginspirasi masyarakat, terutama anak-anak muda, kaum milenial perempuan dan tidak saja dicintai warga Sumbawa, tetapi juga menjadi teladan. Calon pasangan Mo – Novi nomor urut 4 ini layak dipilih sebagai pemimpin yang tangguh, anti-korupsi dan konsisten. Selamat dan Sukses.(*)