Sumbawa, InfoaktualNews –
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) dan UKM Kabupaten Sumbawa Drs H Arif M.Si dalam keterangannya kepada awak media diruang kerjanya Senin (14/12), menyatakan kalau dua gedung untuk Sentra Industri Kecil Industri Menengah (SIKIM) pengelolaan rumput laut yang dibangun dan kini berdiri megah di kawasan Batu Alang Kecamatan Moyo Hulu Sumbawa yang dibiayai pembangunannya oleh Pemerintah Pusat menggunakan DAK mencapai Puluhan Miliaran rupiah itu menggunakan sistem Multi Years (Tahun Jamak), posisi hingga sekarang ini sarana prasarana dan fasilitas penunjangnya sudah hadir dan siap dimanfaatkan, baik itu gedung pengelolaan maupun gedung produksi peralatan instrumen dan lainnya dalam keadaan lengkap, dengan program tahun 2021 mendatang diharapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bisa dibangun dan direalisasikan agar kegiatan operasional dapat segera dilakukan.
Sejumlah sarana prasarana dan fasilitas penunjang di Batu Alang Sumbawa itu termasuk peralatan dan mesin pengelolaan sudah dalam keadaan lengkap terang Haji Arif akrab pejabat senior Pemda Sumbawa ini disapa, bahkan sejumlah tenaga-tenaga ahli hebat expatriat seperti Doktor Arif BW dkk yang mengetuai SIKIM itu telah siap untuk mengoperasionalkan program kegiatan SIKIM dimaksud, namun mengingat adanya pandemi Covid-19 dan masih ada usulan pembangunan IPAL yang harus dibangun 2021 mendatang, maka kegiatan operasionalnya menjadi tertunda.
Kendati demikian usulan program pembangunan IPAL senilai Rp 1,6 Miliar tersebut telah diusulkan ke Pemerinta Pusat melalui Kementerian Perdagangan, dan sejauh ini telah memperoleh sinyal lampu hijau dan dijadikan skala prioritas pembangunannya pada tahun anggaran 2021 mendatang, tukasnya.
Haji Arif juga mengungkapkan, kalau sebelumnya sudah ada 20 kelompok usaha keragenan yang telah didik dan dilatih ketrampilannya terkait dengan pengolahan rumput laut dimaksud, sehingga jika pembangunan IPAL tuntas dilaksanakan tahun depan, maka diharapkan kegiatan operasional dapat segera dilakukan, dan terkait dengan pangsa pasar nasional maupun internasional terbuka lebar terkait dengan produk keragenan rumput laut ini, seperti contoh misalnya perusahaan Kimia Farma telah mengajukan penawaran membeli hasil produk rumput laut ini yang rencananya akan digunakan untuk keperluan pasokan kapsul obat, belum lagi permintaan akan tepung keragenan rumput laut yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk menunjang pembuatan sejumlah produk makanan dan minuman, ucapnya.
Begitu pula, permintaan pasar dari negeri Sakura Jepang juga siap menerima hasil produk rumput laut dari SIKIM Batu Alang tersebut, mengingat rumput laut jenis Cotoni ini yang terbaik adalah Sumbawa dengan tingkat kekenyalan, tingkat kebersihan dan kejernihannya jauh lebih baik dari daerah lainnya di Indonesia, karena rumput laut Sumbawa itu adalah rumput laut yang relatif tidak tercemar oleh limbah industri, karena industri kita sebagian besar di Sumbawa dengan lahan pengembangbiakan dan pembudidayaan rumput laut itu tidak dialiri oleh limbah pabrik seperti di Moyo Hilir dan Moyo Utara itu tidak ada pabrik, papar Haji Arif.
Yang jelas, SIKIM di Batu Alang tersebut, dinilai sudah dalam keadaan ready dan on the track untuk segera melakukan produksi sesuai dengan hasil running tes yang telah dilakukan sebelumnya, dan setelah tuntas pembangunan IPAL tahun 2021 mendatang diharapkan kegiatan operasional sudah bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan, tutup Haji Arif. (IA-aM)