Sumbawa, InfoaktualNews.com –
Banyak cara dilakukan untuk mencapai tujuan apalagi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, karena itu tidaklah mengherankan dimasa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melanda negeri, sehingga tidak sedikit aktivitas kinerja dan usaha menjadi terganggu.
Namun tidaklah menjadi rintangan bagi para wakil rakyat 45 Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa untuk melaksanakan kegiatan Reses pertama tahun ini, dengan melaksanakan kegiatan reses selama dua hari berturut-turut 8 – 9 Februari 2021. guna melakukan kegiatan silaturrahmi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat daerah ini yang tersebar pada 24 Kecamatan 165 Desa dan 8 Kelurahan, terutama berkaitan dengan pembangunan daerah dan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini.
Nah, bagaimana cara para anggota Dewan Terhormat di Kabupaten Sumbawa melaksanakan kegiatan resesnya, berikut komentar Pers Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq kepada awak media melalui jaringan telepon seluler dari Alas, Selasa (9/2), menjelaskan kalau kegiatan reses DPRD Sumbawa tahun 2021 ini hanya dilaksanakan selama dua hari oleh seluruh anggota DPRD Sumbawa, dengan lokasi pelaksanaan diwilayah Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing, dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Surat Edaran Bupati Sumbawa.
Dan kegiatan reses dilaksanakan dengan cara tatap muka serta dibatasi jumlah pesertanya (Konstituen), dengan tetap mengacu dan memperhatikan akan ketentuan pelarangan dan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ditengah Covid-19 ini.
Rafiq akrab Ketua Dewan yang juga Ketua DPC PDIP Sumbawa ini disapa, dalam kegiatan reses kali ini pihaknya dengan waktu reses terbatas dua hari ini tentu memanfaatkannya seefisien mungkin dengan melaksanakan kegiatan pertemuan tata muka pada dua titik lokasi, yakni pertama Senin (8/2) reses dilaksanakan di Desa Luar Kecamatan Alas dan Selasa (9/2) dilaksanakan di Desa Labuan Mapin Kecamatan Alas Barat.
Setiap kali tatap muka dengan warga masyarakat hanya melibatkan sejumlah perwakilan dari Desa yang ada dengan jumlahnya dibatasi hanya 35 orang terang Rafiq, dengan tetap mengatur jarak fisik dan melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, dengan jumlah total peserta pada reses kali ini kami hanya manargetkan sebanyak 150 orang peserta, dan Alhamdulillah kendati dalam jumlah peserta terbatas setiap kali pertemuan, cukup banyak persoalan dan masalah yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat.
Dari aspirasi yang berkembang sesuai dengan usulan masyarakat, diantaranya menyoroti soal peningkatan pembangunan infrastruktur jalan, pengairan, persawahan petani, pupuk, dan termasuk soal bantuan hibah berupa barang-barang untuk menunjang kegiatan usaha menengah dan kecil menengah (UMKM), dan Insha Allah berbagai masukan dan usulan dari masyarakat itu tentu akan dilakukan input dan masukan guna dapat diperjuangkan dalam APBD Perubahan 2021 maupun pada APBD 2022, pungkas Abdul Rafiq. (IA-aM)