Komisi II DPRD Sumbawa Kunker ke Dinas LHK NTB

Mataram, Infoaktualnews.com –

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa melaksanakan kunjungan kerja ke pulau lombok dalam hal ini Komisi II DPRD Sumbawa ke Dinas LHK Provinsi NTB dalam rangka meninjau Penyulingan Minyak Kayu Putih Kab. Lombok Timur dan Pabrik Kayu lapis di Kab. Lombok Tengah.

Tampak hadir pada giat kunker tersebut yakni LHK Provinsi NTB yakni Sekretaris Dinas LHK, Kepala Bidang RPM, kepala BKPH Rinjani Barat, Kepala BKPH Pelangan Tastura, dan DPRD Kab. Sumbawa hadir Pimpinan Rombongan   Wakil Ketua I Drs. Mohammad Ansori, Ketua BK  Muhammad Yamin, SE., serta Ketua dan  Anggota Komisi II DPRD Sumbawa Berlian Rayes, S.Ag., Bundardi, Ridwan, SP., Muhammad Yasin Musamma, S.AP.,  H Salman Alfarisi, SH., Hj. Jamila, S.Pd.SD,  Junaidi, Muhammad Faisal, SAP., Adizul Syahabuddin, M.Si.

Kemudian kesempatan kali ini, Kepala Dinas LHK Provinsi NTB Ir. Madani Mukarom, BScF., M.Si., menerima dan menyambut langsung rombongan teman-teman dari DPRD Kabupaten Sumbawa, Kamis (4/3).

“Selamat datang di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan  Provinsi Nusa Tenggara Barat . Kami sangat senang atas kunjungan bapak ibu ke daerah kami untuk kegiatan kunjungan kerja sekaligus kegiatan tinjauan lapangan,” ungkapnya.

Kendati juga ia memberikan apresiasi kepada Komisi II DPRD Sumbawa, sebab untuk menghijaukan NTB butuh keterlibatan Pemda dan Lembaga DPRD. Lewat alokasi dana aspirasi (Pokir, red) bisa diperuntukan untuk  penyediaan bibit penghijauan lahan kritis untuk  lahan-lahan diluar kawasan hutan.

Dalam kesempatan tersebut, Julmansyah, S.Hut.,MAp., mempresentasikan arah kebijakan Provinsi NTB di sektor kehutanan, terkait jenis tanaman yang ditanam harus memilki pasar atau pembelinya dan menjadi sumber bahan baku industri.

Lanjut Jul sapaan akrabnya pejabat muda ini menyatakan bahwa, strategi LHK untuk NTB dalam program besar NTB hijau dan industrialisasi adalah sejak tahun 2019 ada disiapkan seluas 7.972 hektar untuk dilakukan rehabilitasi melalui APBD NTB pada program kerjasama kehutanan dengan melakukan penanaman tanaman atsiri dan pakan ternak. Kata dia, program ini mendukung industri pakan ternak, industri pengolahan minyak atsiri ( kayu putih Nilam dan lain-lain), pada tahun 2020 telah ada ada 42.056 hektar dan tahun 2021 ditargetkan seluas 79. 916 hektar.

Untuk diketahui, pada tahun 2021 dilakukan rehabilitasi pada pemegang izin (IPPKH), yang sejalan dengan APBN melalui program reboisasi dalam rangka fast-growing spesies menuju industri kayu lapis dan pohon cepat tumbuh (Sengon dan lain-lain). dan pada tahun 2023 ditargetkan dapat mencapai luas lahan 152.858 hektar dengan bantuan APBN untuk persemaian permanen 12 juta bambu yang dipersiapkan dalam mendukung industri pengolahan bambu. Menurutnya, pengelolaan kehutanan dengan jenis produktif yang mempertimbangkan kesesuaian lahan untuk mendukung industrialisasi kehutanan, paparnya.

Adapun progres industrialisasi kehutanan (kayu dan hasil hutan bukan kayu, red) antara lain yakni
Pertama, Industri kayu lima Sejahtera di Lombok Tengah dengan kapasitas 40 kubik sehari dengan pasar lokal nasional dan ekspor yang pada tahun 2020 setelah ekspor ke Maroko sebanyak 100 kubik tepatnya pada Agustus 2020.

Kedua, Industri minyak atsiri di Lombok Utara, Lombok Timur dan pulau Sumbawa. Untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional dan ekspor seperti yang dilakukan PT galih tulen Lotim,  PT aromatik Nusantara dan KPH Rinjani Barat,  PT Sanggar Agro.

Ketiga, Industri bambu di Pulau Lombok oleh Tuti bambubos dan PT king bambu untuk kebutuhan pasar lokal seperti perhotelan kerajinan dan pengawetan bambu.

Keempat, Industri pabrik pakan ternak dan hijauan pakan ternak kebutuhan lamtoro kerja sama juga dengan lamtoro Beat Universitas Mataram kemudian di Pulau Sumbawa dan PT usaha rakyat di sekotong Lombok Barat.

Lebih jauh kita patut bergembira dengan perkembangan pabrik minyak kayu putih oleh PT Sanggar Agro Tambora Bima memiliki kapasitas 60 ton daun kayu putih sehari. demikian pula untuk usaha masyarakat dalam pengolahan minyak serai wangi di kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa sudah lakukan  pengembangan tanaman porang di KPH Orang Telu,  KPH Ampang Plampang dan KPH Rinjani Barat. Pungkasnya.

Sementara itu, Setelah selesai di Dinas LHK NTB, Rombongan berkunjung ke Pabrik Pengolahan Kayu Putih dan Kayu Lapis.

Dijelaskan kepada awak media Ketua BK DPRD Sumbawa, Muhammad Yamin menyatakan bahwa,  apa yang menjadi tujuan Kunjungan kerja Komisi II, dalam hal ini sangat menjanjikan bagi petani Sumbawa jika mampu memanfaatkan lahan-lahan Huma (Gempang, red) yang mereka miliki. Karena  baik pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra) maupun Sengon (Albizia chinensis) mampu berproduksi beberapa kali dengan sekali tanam. meskipun setelah tiga sampai lima tahun mulai produksinya, tapi bisa juga ditumpang sarikan dengan pohon yang lainnya, terang politisi Hanura.

Kata yamin sapa akrab politisi Hanura mengungkapkan bahwa, kendala utama selama ini petani ragu apakah ada investor yang akan membelinya, oleh karena itu, Komisi II DPRD selaku wakil rakyat melakukan kunjungan kerja langsung bertemu investor serta pabrik pengolahannya. Dimana saat ini sangat kurang bahan bakunya, bahkan investor kayu lapis sudah memiliki tiga ijin produksi, dan saat ini masih satu yg digunakan yakni di Lombok Tengah. ungkapnya.

Menurut yamin, jika masyarakat Sumbawa mau merespon hal tersebut, kami kira ini hal yang menjanjikan secara ekonomi dan sekaligus mampu menjaga wilayah hutan kita, yang saat ini agak tergerus karena penanaman jagung.

“Kami Komisi II DPRD Sumbawa, Insha’ Allah sangat mendukung upaya investor tersebut yang Sudah mengajukan ijin HTI di Sumbawa. kami juga akan mulai mengarahkan masyarakat  untuk pengadaan bibit bagi petani yang ingin menanam pohon-pohon tersebut,” tungkas yamin.

Dan ditempat yang sama juga, Ketua Komisi II DPRD, Berlian Rayes mengatakan bahwa, Industri Kayu ini dapat menyerap banyak tenaga kerja, melestarikan hutan (alam), meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat, dan menambah pendapatan asli daerah. “Semoga hal ini bisa diterapkan di Sumbawa  untuk menunjang pembangunan di Kabupaten Sumbawa,” harapnya.

Kemudian, Politisi Gerindra, Muhammad Faesal, SAP., juga mengharapkan masyarakat dapat menanam sengon serta mendorong melalui program Pemerintah Daerah  juga lewat Dana Aspirasi (Pokir, red). cetusnya.

Hal senada juga diungkapkan, Ansori menyampaikan harapan bahwa, pabrik ini bisa di kembangkan serta dibawa ke Sumbawa juga dalam rangka penghijauan untuk hutan yang sudah gundul. Katanya, Sengonisasi Sumbawa lah, istilahnya agar masyarakat bisa menanam sengon dan PT KLS juga siap menerima berapapun tanaman sengon masyarakat, Ini adalah peluang besar. harapnya.

Hal senanda juga dikatakan Politisi Hanura yamin, sengon merupakan jawaban dari gundulnya hutan. oleh karena itu, sengon dapat tumbuh dengan usia yang tak begitu lama bisa dipanen beberapa kali dan bernilai ekonomis lebih tinggi dari pada jagung, juga dapat melestarikan lahan serta hutan kita. pungkasnya.

Sementara itu di tempat yang sama juga Owner PT. Kayu Limas Sejahtera (KLS) menyampaikan bahwa, bahan baku masih sangat kurang, hingga saat ini produksi kayu lapis yang dipesan pasar belum pernah dipenuhi semua kita berharap masyarakat lebih banyak menanam lagi. pintanya.

“Kami memiliki izin Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan komoditas utama Sengon dan terbatas produksinya, Apabila bisa masyarakat Sumbawa dengan potensi lahan yang luas menanam Sengon, akan sangat menguntungkan bagi masyarakat, daerah dan dunia industri,” tutupnya. (IA-AR/Dy)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)