News  

Opini: Ramadhan Ditengah Pandemi

Sumbawa, Infoaktualnews.com –

RAMADHAN DITENGAH PANDEM

Oleh: DONI HADIANTO TAYEB

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Inovasi Sekolah Pascasarjana Universitas Teknologi Sumbawa

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, Ramadhan datang kembali, Pemerintah bersama Kementerian Agama RI telah melakukan sidang Isbat penentuan awal Ramadhan tahun 2021 dan menetapkan 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa tanggal 13 April 2021. Dua hari sudah kita lalui berpuasa dengan situasi dan kondisi masih dalam Pandemi Covid -19. Hati kecil ini bertanya-tanya akankah Ramadhan kali ini seperti Ramadhan tahun lalu?. Melihat situasi dan realita yang terjadi sampai saat ini bisa jadi bulan Ramadhan kali ini tidak jauh beda dengan situasi Ramadhan sebelumnya setahun yang lalu, dimana Ramadhan tahun lalu Kaum Muslim tidak diijinkan beribadah atau berkumpul di Masjid, Musholla dan tempat –tempat ibadah lainnya, dilakukan pembatasan sosial dalam setiap kegiatan kemasyarakatan, sungguh terbelenggu rasanya, tidak terdengar suara lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dan Tadarus bersama sama, Shalat Tarawih berjamaah dan kewajiban – kewajiban lainnya yang rutin dilakukan secara berjamaah di Masjid –Masjid. Bersyukur kita selaku umat Islam dapat melaksanakan kegiatan puasa Ramadhan tahun 1442 H ini dengan khusyuk, Ramadhan kali ini masih bisa dikasih kelonggaran oleh Pemerintah, walaupun tidak seperti Ramadhan dua tahun yang lalu. Ironis memang, Pandemi Covid-19 ini sungguh merubah kebiasaan semuanya. Ramadhan adalah satu –satunya nama bulan yang diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Bulan diturunkannya Al-Quran sebagai pedoman bagi umat muslim. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan, Ramadhan menjadi berkah karena keutamaan yang ada didalamnya, yaitu bulan diturunkannya Al-Quran, Puasa disiang hari, Shalat Tarawih dimalam hari, malam Lailatul Qadar (malam yang lebih baik dari seribu bulan), pelaksanaan Zakat Fitrah dan Hari Raya Idul Fitri. Keistimewaan pada bulan ini membuat muslim bergembira dan bersuka cita dalam menyambutnya namaun,kegembiraaan yang dirasakan oleh umat muslim akan diiringi dengan kesedihan karena hadirnya wabah yang tidak diinginkan dan akan menemani untuk yang kedua kalinya selama bulan Ramadhan bahkan mungkin beberapa bulan kedepan. Wabah yang tidak diinginkan tersebut adalah wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Virus yang berasal dari Negara Cina kota Wuhan Provinsi Hubei yang seolah –olah begitu semangat menyebar keberbagai negara dan tidak terkecuali di negara Indonesia. Word Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Corona Viruses (CV) adalah virus yang menginfeksi sistem pernafasan. Infeksi virus ini disebut Covid -19. Virus ini menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernapasan Timut Tengah (Mers-Cov) dan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS-Cov) virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularan antara hewan dan manusia, berdasaran data Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus covid -19 ini di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipipal Health Committee mengeluaran pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause”, penyebaran virus ini sangat cepat bahkan sampai kelintas negara termasuk Indonesia, dengan begitu masifnya penyebaran pandemi ini membawa dampak pada perekonomian Indonesia ,baik dari sisi perdagangan, ekonomi, investasi, keagamaan dan pariwisata serta sektor – sektor lainnya. Pemerintah tak pernah kenal lelah, tak pernah kenal putus ada, terus berusaha memberikan yang terbaik untuk seluruh rakyat indonesia apalagi dalam situasi bulan Ramadhan ini.

 

 

INOVASI DAN STRATEGI PEMERINTAH

 

Pandemi Covid-19 ini merupakan momentum kebangkitan Inovasi dan Riset tanah air,sejak  munculnya kasus pertama Covid-19 di Indonesia hampir satu tahun lebih, sudah banyak inovasi dan strategi yang dilahiran oleh anak bangsa, kurang lebih 61 produk inovasi karya anak bangsa yang telah dihasilkan dalam upaya penanganan pandemi covid -19 dibawah koordinasi konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dalam hal ini terus mendorong penguatan sinergi triple helix demi kemandirian dan riset serta inovasi alat –alat kesehatan dan obat-obatan, Para Peneliti, Perekayasa, dan Dosen kita terutama yang bekerja pada bidang yang terait dengan teknologi, kesehatan dan Covid-19 adalah talenta yang luar biasa, istilahnya kita mempunyai berlian yang tersembunyi yang selama ini tidak pernah muncul kepermukaan, ini yang saya lihat menjadi semacam berkah sebagai akibat pandemi. Hal ini juga teradi disektor industri yang mucul membantu, kita semua bersatu menyatuan hati untuk keluar dengan hasil yang terbaik, jelas Menristek /Kepala BRIN Bambang PS Brjonegoro dalam ageda Peringatan 1 tahun Pandemi Coid-19 di Indonesia di Auditorium Soemitr Djojohadikoesoemo, gedung Bj Habibie, Selasa (02/03/21), Menurut Bambang, kolaborasi dan inovasi kegiatan riset yang telah ada akan terus dilakukan dan dapat membuat masyarakat kembali optimis dan positif Indonesia dapat segera pulih dan bangkit melewati masa Pandemi ini. Menteri Bambang mengungkapkan menyambut tahun 2021 akan dlakukan sedikit perubahan terhadap Konsorsium Riset dan Inovasi Covid -19 dengan tetap berupaya melahirkan temuan atau inovasi yang bisa membantu penangan Covid -19. Baik itu mendukung program vaksinasi nasional dan juga untuk mempermudah PCR dan Swab tes, misalnya dengan penggunaan salvia atau air liur sebagai alternative dari swab. Demikian juga pengkuran antibodi untuk memastikan herd immunity tercapai seperti yang direncanakan. Kemudian diharapkan tahun ini Indonesia mempunyai ICU Ventilator karya anak bangsa. Pemerintah terus menambah inovasi teknologi dalam penanganan Pandemi Covid -19. Adapun strategi dan inovasi di beberapa sektor dan bidang yakni:

 

  • Sektor Kesehatan
  • Revisi ke- 5 pedoman pencehanan dan pengendalian covid-19
  • Perlindungan tenaga medis
  • Pembatasan tarif tertingi untuk tes Rafid dan PCR
  • Adanya Mobile Combat PCR Covid -19 untuk mencegah kasus baru dan penularan
  • Menciptakan alat tes deteksi Covid-19 yang dinamakan GeNose, alat ini kegunaannya untuk mendeteksi virus menggunakan nafas dengan tingkat akurasi 97persen.
  • Menciptakan Portabel Ventilator (Universitas Sebelas Maret)
  • Pengembangan alat Rapid Tes berbasis antigen atau Rapid Swab dengan teknologi RT Lamp yang dikembangkan oleh LIPI.
  • Memproduksi alat PCR tes kit hasil kerja sama dengan PT Bio Farma.
  • Penentuan jenis vaksin
  • Vaksinasi bertahap kepada seluruh lapisan masyarakat
  • Sektor Pendidikan
  • Ijin pembelajaran tatap muka secara bertahap
  • Edukasi protokol kesehatan dalam pembelajaran
  • Kegiatan pembelajaran Darring dan Lurring
  • Sektor Keagamaan
  • Pengaturan perayaan hari –hari besar keagamaan kepada seluruh umat beragama yang ada di Indonesia
  • Persyaratan ketat ibadah umrah (khusus bagi umat islam).
  • Sektor Ekonomi
  • Memberikan bantuan tunai langsung kepada para masyarakat (BST,dan bantuan lainnya)
  • Peberlakuan kegiatan PPKM mikro.

Serta berbagai macam Inovasi dan Strategi yang dijalankan pemerintah khususnya dibidang Ekonomi guna membantu seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sampai kegiatan makro usaha lainnya. Pemerintah berusaha menjaga agar tidak terjadi dampak di sektor ekonomi karena wabah Covid -19. Menjadi prioritas adalah bagaimana agar resiko krisis ekonomi itu tidak tejadi. Itu yang harus kita jaga,” kata Tenaga Ahli Utama Deputi III Kantor staf Presiden, Edy Priyono dalam keterangannya di Jakarta, Senin. Edy juga menyampaiakan, pemerintah mengambil pelajaran berharga dari pengalaman beberapa krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 dan 2008. Upaya pemerintah mengantisipasi resiko krisis ekonomi akibat Pandemi global ini antara lain menjaga agar lembaga keuangan tetap bisa berjalan dengan relaif baik. Oleh karena itu, setiap kebijakan yang terkait dengan lembaga keuangan, misalnya relaksasi kredit akan dilakukan secara hati –hati dan terukur. Selain itu, lanjut Edy, Pemerintah juga akan menjaga perekonomian dari sisi supply dan demand agar dampak negative Covid-19 ini bisa diminimalkan. “sebisa mungkin kita berupaya agar daya beli masyarkat tidak merosot terlalu besar dan dunia usaha masih bisa berjalan meskipun tentu saja tidak sama dengan kalau kondisinya normal,” papar Edy. Disamping itu sejumlah indikator yang digunakan pemerintah dalam staregi dan inovasi adaptasi kehidupan ekonomi. Salah satunya yaitu Reproduction Rate (RT)   di bawah angka 1 selama 14 hari atau lebih. Artinya “satu orang tidak boleh menyebarkan (virus) ke lebih dari satu orang,” kata Arif dalam diskusi CIDES di Jakarta, Minggu (14/6/2020). Kedua resiko inheren penularan Covid -19 untuk setiap sektor ekonomi. Sehingga, kata Arif, inilah kenapa mall menjadi lokasi yang paling terakhir dibuka. ‘Karena itu tempat orang berkumpul,” kata dia. Ketiga manfaat setiap sektor ekonomi terhadap enam aspek. Pertama, kontribusi terhadap PDB, kontribusi tenaga kerja,porsi kerdit, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadapa PDB, pengentasan kemiskinan, dan indeks keterkaitan sektor. Pandemic Covid-19 ini tidak hanya membutuhkan solusi dari bidang Kesehatan dan Ekonomi tapi juga respon dengan pendekatan Sosial Budaya, karena makin meluasanya penyebaran virus tersebut dan sulitnya mengatasi pandemi ini lebih merupakan masalah sosial budaya dari pada masalah kesehatan. Masalah –masalah sosial ini banyak muncul dalam aspek pemerintahan di Indonesia. Pemerintah Daerah dituntut untuk mengambil kebijakan yang bersifat cepat dan tepat dalam masa pandemi ini. Pemerintah Daerah perlu terus menerus mengawal dan mencermati kebijakan penanganan Pandemi Covid-19 ini dan menyesuaikan kebijakan-kebijakannya terhadap tantangan-tantangan baru. Pada kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk mengoptimalkan peran PPKM Mikro yang sasarannya adalah ujung tombak di tingkat Desa dan Kelurahan. Desa dan Kelurahan ini harus menggedepankan pendekatan penanganan lewat RT/RW, kalau ini baik maka making banyak yang zona hijau. Kalau RT/RW zona hijau semakin banyak dan ditarik sampai ke atas semuanya bersama mengendalikan, mudah –mudahan pada ulang Tahun Kemerdekaan Bangsa kita, kita bisa mengendalikan Covid-19 ini dengan lebih baik,mengurangi angka yang terpapar pandemi ini dan juga mengurangi angka kematian.

Akhirnya harapan kita semua semoga segala bentuk program,strategi dan inovasi serta ikhtiar Pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia dalam menuntaskan permasalahan Pandemi Covid-19 ini berjalan dengan baik, lebih –lebih dalam momentum Bulan Ramadhan ini, bulan  yang penuh berkah dan magfirah dengan selalu menyerahkan hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT.

 

Daftra Acun

  1. Atasi 1 tahun Pandemi Covid-19 : Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih,Bangkit dan Maju. Siaran Pers Kemeterian Riset dan Teknologi /Badan Riset dan Inovasi Nasional. Nomor : 026/SP/HM/BKKP/III/2021.
  2. Pemerintah perbanyak inovasi teknologi hadapi covid-19, Jakarta,CNN Indonesia
  3. Hadapi Dampak Covid-19 Pemerintah siapkan Strategi Ekonomi, senin 13 April 2020, Jakarta Antara.
  4. Tantangan dan Inovasi Pemerintah Daerah dalam Penanganan Pandemi Covid-19, kamis,6 agustus 2020.
  5. com. Jakarta. Adaptasi Ekonomi saat Pandemi Covid-19, ini Strategi Pemerintah.
Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)