SUMBAWA, Infoaktualnews.com – Gonjang-ganjing terkait persoalan covid-19 di tanah samawa ini menyorot perhatian publik. Kali ini, Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Sumbawa tengah memanggil pihak-pihak yang terkait yakni RSUD Sumbawa, RSUP Manabai Abdul Kadir, dan Pihak STP meski sebelumnya dari berbagai pihak sudah dipanggil.
Saat ini pada Selasa (22/6), hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) Dalam Pansus Covid-19 DPRD Sumbawa tersebut dengan Direktur RSUD Sumbawa, RSUP Manambai Abdul Kadir dan STP, Syamsul Fikri, Nanang Nasiruddin, Sukiman, Syaifullah, H. Ruslan, Saidatul Kamila Djibril, Basaruddin, M. Tahir.
Rapat dengan pendapat kali ini, tim pansus DPRD Kabupaten Sumbawa didatangi oleh Salah satu keluarga korban yang diduga mengalami Covid-19 (Almarhum, red) yakni Berinisial H Keluarga dari almarhum berinisial S mendatangi kantor DPRD Sumbawa.
Kedatangan mereka yakni untuk mencari kejelasan apakah almarhum positif covid atau tidak.
Keluarga almarhum dihadapan Direktur RSUD Sumbawa dr. Dede Hasan Basri dan tim pansus yang menggelar RDP menceritakan bahwa sebelum almarhum meninggal almarhum empat hari empat malam dirawat di igd. Namun, hingga sekarang belum ada hasilnyanya yang menyebutkan bahwa almarhum covid atau tidak.
“Saat ini kami dikucilkan oleh masyarakat. Jadi kami mohon kepada direktur segera mengeluarkan hasilnya apakah keluarga kami positif apa negatif,”singkat perwakilan warga yang datang dari desa simu tersebut.
Sementara itu, menyikapi hal tersebut dr. Dede Hasan Basri menyebutkan bahwa pasien atas nama syahril yang meninghal beberapa waktu yang lalu itu tidak terpapar covid -19.
“Tidak covid ( negatif),”singkatnya.
Sementara itu Ketua Pansus covid-19 Syamsul Fikri meminta kepada direktur RSUD Sumbawa untuk segera mengeluarkan hasilnya.
“Kami minta kepada Direktur untuk segera mengeluarkan hasilnya. Karena kasihan almarhum dan keluarganya telah dikucilkan oleh warga sekitar,”singkat. (IA-dy**)