News  

Pemda Sumbawa Resmikan Ekowisata Bahari Prajak

Sumbawa, Infoaktualnews

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Meresmikan Ekowisata Bahari Prajak, Rabu, (23/6) bertempat di Dusun Prajak Desa Batu Bangka Kecamatan Moyohilir dirangkaikan dengan penyerahan Bibit Lobster kepada Pokmaswas dan Pokdarwis Prajak

Kegiatan tersebut di Hadiri Sekda Kabupaten Sumbawa H. Hasan Basri, Anggota Komisi IV DPR RI H. Johan Rosihan, S. T, pejabat dari ditjen pengelolaan ruang laut kementerian kelautan dan perikanan RI, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sumbawa Mohamad Ansori, Forum Koordinasi pimpinan Daerah Kabupaten Sumbawa, Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Sumbawa dan Direktur wildlife conservation Societies (WCS)

Bupati Sumbawa, diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Hasan Basri dalam sambutannya menyampaikan bahwa Desa Batu Bangka terletak di depan taman wisata perariran (TWP) pulau liang dan pulau ngali yang merupakan kawasan konservasi laut seluas 33.461 Ha, dan telah ditetapkan melalui keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat.

“TWP ngali ini merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang terletak di kawasan teluk saleh. pulau-pulau ini merupakan rumah bagi berbagai habitat unik, seperti hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang” Katanya

berbicara tentang teluk saleh, menurut dia seolah sedang menyaksikan sebuah aquarium raksasa dunia yang menyimpan berjuta potensi sumber daya hayati, salah satunya yaitu keberadaan hiu paus (whale Sharks) yang menjadi ikon ikan terbesar di dunia.

“alhamdulillah, keberadaan hiu paus ini telah menjadi salah satu obyek destinasi wisata, yang oleh conservation internasional (Ci) dinobatkan sebagai ekowisata pertama di indonesia yang melibatkan masyarakat secara langsung” Jelasnya

keindahan bawah laut di kawasan perairan teluk saleh berupa terumbu karang ini tidak kalah menariknya dengan tempat-tempat lain di indonesia. bahkan gugusan pulau-pulau kecil yang terletak di tengah teluk saleh ini sangatlah eksotis, setiap pulaunya mempunyai daya tarik tersendiri, sangat menarik untuk dijelajahi satu persatu.

karenanya, saya sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya yang dilakukan Wildlife Conservation Societies (WCS) melalui program pengembangan Desa wisata bahari ini, yang diharapkan mampu memberikan dampak langsung terhadap keberlanjutan ekosistem laut di kawasan konservasi TWP Liang Ngali, sekaligus berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat nelayan di dusun prajak dengan berjalannya usaha priwisata serta dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya penggunaan alat tangkap yang merusak” Harapnya

Dia menambahkan bahwa eksistensi daerah wisata muncul dan berkembang berdasarkan kegiatan turun temurun yang menjadi unggulan di wilayah tersebut. potensi wisata tersebut bisa menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. karena setiap wilayah memiliki kekhasan atau penonjolan karakteristik alam maupun sosio kultural dan aspek lainnya.

“wilayah pesisir sebagaimana yang ada di dusun prajak ini memiliki segudang potensi yang bisa diangkat menjadi komoditas dan dipoles dengan manajemen strategi yang tepat untuk menjadi lokasi wisata” Terangnya

agar sebuah wilayah dapat menjadi lokasi wisata yang memadai, maka paradigma pariwisata yang harus dikembangkan adalah : milik rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

“karenanya, dukungan dan partisipasi kolektif masyarakat di sekitar wilayah tersebut sangat diperlukan” Tuturnya

Oleh karenanya segenap masyarakat sekitar juga harus sepakat, branding apa yang ingin ditonjolkan dari lokasi wisata ini. tentunya branding atau corak yang ingin ditonjolkan harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, contohnya lokasi pemancingan, kuliner khas seperti resto apung, lokasi outbond, wilayah perkemahan keluarga dan lain sebagainya.

“hal ini penting agar kita memiliki suatu keunikan yang akan menarik perhatian dan juga rasa penasaran dari para wisatawan sehingga mereka datang berkunjung ke wilayah ini” Katanya

dari pihak aparatur desa pun harus memikirkan dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar dan lingkungan baik yang bersifat fisik maupun sosial, sehingga perlu dipersiapkan perangkat-perangkat untuk menanganinya. perangkat-perangkat penanganan dampak ini juga harus merupakan konsensus desa, agar lokasi wisata ini dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat

“hal penting lainnya yang perlu menjadi perhatian kita semua adalah dalam hal adat dan perilaku kita sebagai masyarakat, yang harus mencerminkan sebuah komunitas sadar wisata. adat dan perilaku yang saya maksudkan di sini harus tercermin dan dirasakan oleh wisatawan yang datang, seperti : aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan, yang kita kenal sebagai sapta pesona. dengan mengembangkan adat dan perilaku tersebut, insya allah akan membangun citra destinasi wisata bahari kita menjadi jauh lebih baik, sekaligus meningkatkan martabat dan jati diri kita sebagai tau dan tana’ samawa yang gemilang dan berkeadaban” Tutupnya. (IAN-Ma)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)