Sumbawa, infoaktualnews.com – Hari jadi kabupaten Sumbawa ke 63 Sabtu 22 Januari 2022 dirayakan dengan penuh semangat, Kemeriahan dan kebahagiaan serta penerapan Protokol Kesehatan.
Masuk dalam rangkaian upacara bendera peringatan HUT kabupaten Sumbawa adalah pementasan seni dan budaya lintas etnis yang ada di Kabupaten Sumbawa diantaranya adalah ratib rebana Ode Etnis Sumbawa, peresean Etnis Sasak Lombok, tarian plabomora Etnis NTT , tarian Madura Etnis Madura, tarian Bali, Tari Sabalong Samalewa, Pentas Etnis Tionghoa, Seni budaya Etnis Padang Seni Budaya Etnis Makassar- Sulawesi, Seni Etnis Aceh dan seni dari Etnis lainnya.

Sementara itu, Pantauan media ini, Sabtu (22/1) ada hal yang menarik yakni tampak ketua DPRD kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq ambil bagian dalam pementasan Peresean Seni Khas Lombok yang dibawakan oleh Ikatan Keluarga Lombok Sumbawa.
Berdasarkan penelusuran literatur, Pementasan ini tidak sekedar pemandangan biasa tetapi mengandung makna yang sangat mendalam dalam menghadapi kehidupan di antaranya adalah semangat juang dan bertahan dalam berbagai kondisi dan keadaan yang disimbulkan dengan bertemunya dua pemuda yang bertarung menggunakan kayu dan peralatan pelindung diri dari sebuah papan. Didalamnya ada seni menyerang dan bertahan.
Peresean ini dulunya merupakan luapan emosional para Raja dan para prajurit setelah memenangkan pertempuran di medan perang.
Peresean adalah kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak yang mempertarungkan dua lelaki bersenjatakan tongkat rotan dan perisai.
Dalam kesenian tersebut para lelaki berkumpul untuk menguji keberanian dan ketangkasan mereka dalam bertarung. Walaupun terdapat unsur kekerasan, namun kesenian ini memiliki pesan damai di dalamnya.
Kesenian ini merupakan media bagi para petarung atau para lelaki dalam menguji keberanian, ketangguhan, dan ketangkasan mereka.
Sebelum pertandingan dimulai Pepadu akan di berikan instruksi dan doa agar pertandingan berjalan lancar. Setelah itu wasit akan memukul ende dengan rotan sebagai tanda pertarungan dimulai.
Dalam pertarungan Peresean ini terdapat beberapa peraturan, diantaranya Pepadu tidak boleh memukul badan bagian bawah seperti paha atau kaki, tapi Pepadu diperbolehkan memukul bagian atas seperti kepala, pundak atau punggung.
Setiap pukulan tersebut memiliki nilai masing-masing, dan pemenang dalam Peresean ini biasanya ditentukan dari nilai yang diperoleh setiap rondenya.
Selain itu para Pepadu tersebut dinyatakan kalah apabila sudah menyerah atau berdarah.
Apabila ada Pepadu mengalami luka atau berdarah, tim medis akan mengobatinya dengan obat sejenis minyak khusus agar tidak menimbulkan rasa perih.
Setelah bertarung para Pepadu kemudian bersalaman dan berpelukan, sebagai tanda damai dan tidak ada dendam diantara mereka.
Ketua Ikatan Keluarga Lombok Sumbawa Abdul Rafiq menyatakan bahwa, Pergelaran Peresean dipilih sebagai semangat dan melestarikan budaya dan relevan dengan kondisi saat ini yang membutuhkan ketangguhan.
“Dalam perkembangannya, kesenian ini masih terus dilestarikan. Selain diselenggarakan sebagai bagian dari tradisi, Peresean ini juga sering diselenggarakan untuk menyambut tamu terhormat maupun para wisatawan yang datang kesana.
Hal ini dilakukan sebagai usaha pelestarian dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang kesenian, khususnya masyarakat Suku Sasak.” imbuh Rafiq akrab disapa politisi PDI Perjuangan.
Lanjut, Rafiq mengungkapkan bahwa, Makna yang terkandung didalamnya adalah media bagi para petarung atau para lelaki dalam menguji keberanian, ketangguhan, dan ketangkasan mereka.
Walaupun terdapat unsur kekerasan di dalamnya, namun Peresean memiliki pesan damai, terang Rafiq, Setiap petarung yang ikut dalam pertunjukan tersebut dituntut memiliki jiwa pemberani, rendah hati, dan tidak pendendam. Pasalnya, Semangat dari Peresean inilah yang kita angkat karena relevan dengan kondisi saat ini yang membutuhkan jiwa dan fisik yang tangguh dalam berbagai kondisi dan tempat.
Terhadap penampilan atraksi budaya dari Forum Komunikasi Lintas Etnis sangat kami Apresiasi karena masing masing memiliki banyak makna, daya tarik dan pesona.jika ini semua bisa berjalan beriringan dan harmonis merupakan kekuatan yang tak bisa diremehkan dalam membangun rumah Besar Sumbawa. tutup Rafiq. (IA-Dy/Ar)