MATARAM , infoaktualnews.com – Kasus pelaporan 7 Orang mahasiswa Universitas Pendidikan Mataram (UNDIKMA Mataram) oleh pihak kampus semakin memasuki babak lanjut. Kisruh yang dilatarbelakangi aksi yang di anggap merusak fasilitas kanpus dan oleh rektor agar menyita perhatian alumninya sendiri.
Ditemui di Praya, 30/06/2022, salah satu alumnus Undikma yang kini juga menjabat Direktur lembaga Public Institute NTB, Ahmad Syamsul Hadi menyayangkan aksi main lapor oleh rektor tersebut. Seharusnya menurut nya hal seperti ini bisa diselesaikan secara internal lewat mekanisme kekeluargaan lantaran hal tersebut merupakan permasalhan dalam kampus sendiri.
IKIP Mataram atau UNDIKMA mempunyai catatan sejarah perlawanan mahasiswa yang panjang dan mempunyai tempat tersendiri dalam garis sejarah gerakan mahasiswa di NTB. Rektor mesti mengingat itu , ” ungkap Bang Memed pada keteragan tertulismya ( 01/0722)
Tambah olehnya bahwa tindakan kampus mempolisikan mahasiswa adalah suatu tindakan yang bisa di sebut tindakan fait accomply yang mencerminkan keterbelakangan akademik para tenaga didik dan management kampus.
Kesanya seperti perusahaan yang berhadapan dengan karyawan layaknya pabrik yang menghadapi aksi buruh.
Kampus itu harus memahami bahwa cara menghadapi mahasiswa itu bukan dengan melibatkan pihak luar apalagi kepolisian.
Sebaiknya kampus memperlihatkan diri sebagai kaum cendikia yang ketika menyelesaikan masalah mengedepankan cara dialog.
Kalau begini apa bedanya kampus dengan perusahaan yang mempolisikan karyawannya sendiri , ” beber Bang Memed
Dasad hal tersebut Ahmad meminta seluruh alumni IKIP Mataram /UNDIKMA di seluruh Indonesia untuk menggalang seruan aksi dan menyatukan kekuatan menyelamatkan salah satu institusi lembaga pendidikan tertua di NTB berpartisiapasi sebagai bentuk sikap terhadap Almamater
Lantaran kampus harus menjadi tempat yang merdeka bagi kaum terdidik untuk berpikir terbuka bersuara kritis dan bebas berpendapat sehinga bisa terciptanya semangat Kampus Merdeka yang selama ini digaungkan.
Selanjutnya Ahmad mengajak dan menyerukan seluruh lapisan masyarakat dan aktivis se-NTB untuk mendukung dan menggalang dukungan dalam upaya penghentian dan atau upaya hukum dalam bentuk apapun terhadap aksi dan penyampaian ekspresi mahasiswa di muka umum termasuk di dalam kampus.
Berharap civitas akademik Kampus UNDIKMA terkhusus tenaga ajar, pengampu mahasiswa harus mencabut semua laporan dan tindakan mempolisikan mahasiswanya sendiri.
Bang Memed juga mendorong Yayasan Pembina IKIP Mataram / UNDIKMA untuk melakukan audit eksternal sebagai pertanggungjawaban publik terhadap pengelolaan pendanaan dalam menjalankan institusi kependidikan atau kampus.
Kampus harus menjadi contoh dan terdepan tentang bagaimana transparansi dilakukan oleh Kampus mesti menjadi teladan bagaimana sistem kerja yang baik, amanah, dan ramah terhadap kritik sebab jika tidak bagaimana bisa menyiapkan SDM untuk mengelola negara , ” tutup Bang Memed dengan Tegas ( IA- red )