Sumbawa, infoaktualnews.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa dalam tahun anggaran 2022 mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai Rp 3.853.500.000 Milyar.
Dimana Dana tersebut digunakan untuk menunjang program bidang perikanan, sebagian besar diantaranya sekitar Rp 2,6 Miliar diperuntukan bagi pengadaan sejumlah sarana prasarana dan fasilitas penunjang bidang perikanan budidaya di daerah ini, ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbawa melalui Kabid Perikanan Budidaya Rahmat Hidayat, MT.,diruang kerjanya, Kamis (4/8).
Dana DAK tersebut dialokasikan untuk menunjang kegiatan pembangunan, pembenahan dan pengembangan perikanan budidaya di Sumbawa terang Dayat akrab disapa, yakni lima paket kegiatan program meliputi kegiatan pembangunan sarana prasarana rumput laut, budidaya ikan air tawar, budidaya ikan air payau, produksi pakan mandiri, rehab sejumlah kolam BPIT dan pengembangan jalan produksi, dana saat ini progres fisik dan pengadaan yang dihasilkan menunjukkan peningkatan yang berarti (bervariasi).
Bahkan, untuk kegiatan rehab lima paket kolam ikan pada BBI Rhee dengan nilai anggaran total mencapai sekitar Rp 229 Juta lebih itu dengan menggunakan sistem penunjukan langsung, justru rekanan kontraktor pelaksana pekan kemarin telah berhasil menuntaskan pekerjaan fisiknya 100%, dan saat ini tengah diproses dokumen administrasi bagi pembayaran terminnya, cetus Dayat.
“Khusus untuk paket kegiatan pengadaan bibit rumput laut, memang telah dilakukan perubahan kontrak (adendum) terkait dengan persoalan harga satuan dipasaran atau ditingkat pembudidayaan terjadi peningkatan yang semula harganya berkisar Rp 4.000 – Rp 4.100/Kg naik 100 persen dengan harga sampai Rp 7.000/Kg, sehingga harus dilakukan adendum dengan nilai kontrak pengadaan tidak berubah tetapi mengurangi sedikit volumenya, sehingga proses pengadaannya dapat berjalan dengan baik, dan bibit rumput laut ini akan diperuntukkan bagi empat kelompok nelayan budidaya rumput laut yang berada di daerah pesisir,” papar Dayat.
Bahkan sasaran kedepannya dengan adanya pembangunan dan pembenahan atas sejumlah sarana prasarana dan fasilitas perikanan budidaya di daerah ini, tentu sangat diharapkan adanya peningkatan produksi baik itu budidaya ikan air tawar, air payau, budidaya dan kegiatan rumput laut, termasuk optimalisasi produksi di BBI yang ada di Kecamatan Rhee dengan stock bibit ikan yang tercukupi, guna menunjang kegiatan restocking yang dilaksanakan setiap tahun untuk keberlanjutan perairan umum. tungkasnya (IA*)