Mengenal Denek Perwangse, Penyebar Agama Islam dari Timur_Tengah

LOMBOK BARAT,infoaktualnews.com_ Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 kembali melakukan penelusuran dan memgeksplore situs jejak petilasan. Kali ini mengunjungi Pating Laga Denek Perwangse yang berada di Dusun Batu Kumbung Kecamatan Lingsar Lombok Barat

Penelusuran jejak ulama penyebaran agama islam sekaligus penemu nama Batu Kumbung memiliki beberapa peninggalan atau warisan ikonik yang diketahui publik

Beberapa karya yang diduga kuat warisan Pating laga Denek Perwangse diantaranya tempat beliau bermunajat ataupun berkhalwat yang berupa batu menhir, pancuran air serta kumpulan tulisan beliau dalam bentuk tulisan arab di atas kulit onta yang berusia ratusan tahun dan berbagai benda kuno lain selama Dia tinggal di Batu Kumbung.

Menurut tokoh masyarakat Batu Kumbung Haji Mundri (83) mengatakan Pating Laga Denek Prawangsa memiliki nama islamnya Sayed Abdullah Zen Alhamdy asal Timur Tengah Negeri Yaman dam ia Sosok yang dikagumi masyarakat Batu Kumbung

Kedatangan Denek Keramat (panggilan lain Pating Laga Denek Perwangse) ke Batu Kumbung jauh sebelum kedatangan Anak Agung Karang Asem melakukan Ekspansi Ke Lombok.

Awalnya Denek Perwangse dikabarkan sempat singgah di Gresik Jawa Timur sebelum akhirnya ke Lombok , Denek Keramat diyakini oleh masyarakat batu kumbung sebagai ulama menyebarkan syiar agama islam yang pertama selaligus membuka hutan yang kemudian diberi nama Batu Kumbung.

Bahkan di akhir ekspedisinya di pulau lombok, Denek Perwangse berpesan kepada warganya kala itu Jika ingin menemuinya datang kepetilasan yang dibuatnya dalam bentuk situs menyerupai batu menhir, ungkap Haji Mundri.

Denek Perwangse juga membuat saluran air dari mata air yang tidak diketahui asal muasalnya. Pancuran mata air itu hingga kini tetap mengalir meskipun sudah berusia berabad-abad.
dan juga meninggalkan kumpulan kotbahnya dlm bentuk tulisan arab diatas gulungan kulit onta, ujar Haji Mundri

Dalam beberapa kesempatan, Denek Perwangse sering kali berusaha menujukkan sisi keramat miliknya seperti pernah dibakar dan membakar dirinya tapi tidak mengalami luka bakar
setelah syariat islam mulai dipahami warga setempat mengangap bahwa itu salah kekeramatan dari Denek Perwangsa

Kini areal kawasan yang disebut menjadi tempat bertafakkur Denek Perwangse tersebut masih dirawat dan disebut memiliki nilai keramat oleh masyarakat setempat Tempat itu lazim digunakan sebagai lokasi roah adat pada momen saklar

Tak hanya itu, lokasi tersebut juga ramai didatangi oleh para peziarah yang mengetahui kehebatan dan kekaromahan Denek Perwangse.
Para peziarah tersebut tak hanya berasal dari masyarakat Lombok, tetapi juga berasal dari luar daerah.

Sementara Ketua Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6, H. Ruslan Turmuzi didampingi Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah mengatakan akan melaporkan secara detail hasil penelusuran Petilasan Pating Laga Denek Perwangse kepada Dewan Pembina Tim Ekspedisi, H Rachmat Hidayat agar bisa ditindak-lanjuti dengan kapasitas dan legacy yang dimiliki sebagai Anggota DPR RI Dapil Lombok.

Menurut Ruslan Turmuzi, cerita rakyat (folklore) tentang kisah Denek Keramat beserta jejak petilasan yang ditinggalkan membuktikan bahwa nenek moyang Suku Bangsa Lombok memiliki karya cipta kebudayaan yang tinggi. Hal tersebut mengindikasikan saat itu Lombo’ Mirah Adi sudah memiliki tatanan dan struktur kebudayaan yang menarik perhatian orang luar utk mendatangi dan mendiami wilayah Lombok dengan berbagai motif dan kepentingan.

Jika benar denek keramat ini berasal dari Yaman maka betapa kuatnya pesona budaya Gumi Sasak Mirah Adi dimata ulama Yaman sampai jauh-jauh melakukan ekspedisi ke Lombok untuk sebarkan syiar islam,” ucap Ruslan Turmuzi.

Ruslan menggarisbawahi bahwa Tim Ekspedisi Mistis sengaja memfokuskan untuk menggali dan menelusuri folklore ( cerita rakyat ) yg ada di dusun – dusun untuk diaktualisasikan guna menambah kazanah keberagaman mutu manikam kebudayaan Suku Bangsa Sasak yang Terserak itu.

Tim Ekspedisi Mistis akan membuka akses informasi terhadap semua artefak atau petilasan yang ditemukan agar stakeholder maupun publik agar tahu tentang sejarah suku bangsa sasak yang terserak tersebut,” ujarnya

Sementara itu Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah menambahkan pihaknya sedang mendalami dan memverifikasi informasi terkait makanan tradisional suku sasak yang hilang atau musnah , oleh sebab perkembangan jaman yang berimplikasi pada berubahnya gaya hidup, terlebih adanya serbuan produk makanan modern yang serba instan.

Padahal dari sisi kesehatan, makanan Tradisional Sasak tempo dulu lebih familiar cita rasa lidah suku sasak sehat dan bergizi karena diproses secara alami tanpa campuran pengawet atau sintetis lainnya.

Tim Ekspedisi Mistis akan mengeluarkan daftar makanan/kudapan tradisional sasak yang hilang maupun terancam musnah jika keberadaannya tidak dilindungi dan diproteksi,” kata Amrullah.

Sementara itu Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto menambahkan Pemerintah Daerah perlu turun tangan untuk melakukan revitalisasi dan pembenahan disekitar lokasi petilasan pating laga Denek Perwangse agar mempermudah akses masysrakat mengunjungi.

Penataan Kawasan diseputar petilasan Denek Kramat perlu dilakukan agar masyarakat batu kumbung mengapreasiasi karena nenek moyangnya dimanusiakan. Bila perlu jadikan cagar budaya lokasi petilasan tersebut agar ada kesinambungan perhatian oleh pemerintah,ucapnya

Untuk diketahui , Ekplorasi Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 dipandu oleh Anggota DPRD Lombok Barat yakni Sardian didampingi Oleh Sekretaris DPC PDIP Lombok Tengah Suhardiman ,tutupnya ( IA_red )

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)