Sumbawa, infoaktualnews.com – Kementrian Ketenagakerja (Kemenaker) telah berhasil mengagalkan pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal NTB sebanyak 36 orang yang akan diberangkatkan secara ilegal ke wilayah Timur Tengah.
Dimana CPMI tersebut korban sindikasi penempatan ilegal (Human Trafikking) yang berhasil digagalkan keberangkatannya oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur, Polda Jatim.
Salah satunya, sebanyak 8 Calon pekerjaan Migran Indonesia (TKW, red) asal Sumbawa. Dimana 8 CPMI tersebut berasal dari kecamatan Moyo Hilir 3 orang, kecamatan Utama 2 orang, kecamatan Labangka 2 orang, kecamatan Lape 1 orang dan kecamatan Unter Iwes 1 orang, ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa Dr. Budi Prasetyo, S.Sos., M.AP.,ketika ditemui media ini diruang kerjanya, Senin (6/2-2023).
Ditegaskan Dr Budi akrab disapa, saat ini sedang dilakukan pendalaman dengan pihak aparat kepolisian terkait sponsor -sponsor CPMI tersebut, mereka sudah dipulangkan.
Untuk itu, terkait pemberangkatan CPMI non prosedural ini tidak ada lagi jalan bagi para oknum pelaku atau calo yang memaksakan pemberangkatan secara ilegal. kata Dr Budi.
Menurutnya, sponsor atau calon CPMI secara ilegal ini hampir sama modusnya. “kami juga akan menindaklanjuti kasus ini ke pihak kepolisian, Ini upaya kami dalam melakukan pemberantasan sindikat pemberangkatan secara nonprosedural,” tegas Dr Budi
Lanjutnya, pihaknya sudah melakukan penjemputan CPMI tersebut dan dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Masih kata dia, selanjutnya akan dilakukan pengawasan dan pembinaan terhadap CPMI tersebut.
“Kami menyarankan bilamana ingin bekerja ke Luar negeri maka gunakanlah cara legal atau prosedural. Dan yang jelas itu yang kami tegaskan,”
Oleh Karena itu, kedepannya ia berharap agar permasalahan ini bisa dijadikan pembelajaran terpenting, bahwa pemberangkatan non prosedural itu tidak baik serta secara diam-diam namun akhirnya tidak jadi berangkat. Ini merupakan pekerjaan yang sia-sia.
“Kami menghimbau kepada semua pihak, bila ada calo atau sponsor yang mendatangi rumahnya agar dipastikan terkonfirmasi ke Disnaker, kita ingin memastikan bahwa orang-orang tersebut secara resmi melakukan pemberangkatannya. Ini menjadi penguat kami, Alhamdulillah, pencegahan tetap kita lakukan dan mudahan mudahan tidak adalagi kasus yang sama dan dipastikan tidak akan bisa lolos,” pungkasnya. (IA)