Sumbawa, infoaktualnews.com – Persoalan sampah menjadi hal utama yang harus ditangani, khususnya kabupaten Sumbawa, unit pelayanan teknis Persampahan dibawah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa melakukan pelayanan pengangkutan sampah perharinya mencapai puluhan ton.

Salah satunya, seperti 3 wilayah yakni Kecamatan Sumbawa, Unter Iwes dan Labuan Badas menghasilkan 85 ton perhari. Namun sampah yang bisa ditangani oleh pihaknya hanya 58 ton, kenapa meski demikian sebab kondisi alat angkut (truk, red) kurang memadai dan tenaga pasukan kuning yang masih minim.
Hal itu diungkapkan Kepala UPT Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, Yulhaidir, SH., didampingi Amri Rahman, S.AP., kepada media ini, Rabu (15/2-2023).
Ada sebanyak 4 unit arm rool dan 12 dump truk armada kebersihan yang dikerahkan untuk mewujudkan Daerah ini bersih bebas dari sampah, namun kondisi unit-unit tersebut sudah tidak memadai dan perlu peremajaan karena melihat kondisi sampah semakin hari terus bertambah di lapangan, kata Yul sapaan akrabnya.
Untuk itu, sangatlah penting dukungan dari Pemda memberikan tambahan dukungan setiap tahunnya untuk bisa memberikan fasilitas atau alat – alat dukung seperti hal tersebut.
Dikatakan Yul, lokasi pelayanan persampahan yang tersebar di wilayah kota saja masih sangatlah kurang dan penanganan baru bisa ditangani mencapai sekitaran 14 persen. Kata dia, untuk wilayah barat sampah itu dibawah ke TPA Lekong tetapi mulai dari wilayah utan dan sampah pasar wilayah timur semua dibawah juga ke TPA Raberas. Artinya, aktifitas teman-teman kebersihan ini (Pasukan Kuning, red) cukup tinggi beban kerjanya bila melihat dengan kondisi lapangan bahkan tidak ada hari libur tetap kerja, Papar Yul.
“Kami melihat dengan kondisi saat ini secara keseluruhan pelayanan sampah mencapai 29/trip sehari dengan 5 personil pasukan kuning, seharunya secara maksimal itu harus ada sekitar 29 truk dump. Meski dengan kondisi tersebut, kami berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pelayanan persampahan, namun di akui masih ada lokasi yang kadang terdelay di karenakan kemampuan armada terbatas,” ungkapnya.
Oleh karena itu, perlu harus ada kerja sama dan partisipasi semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah harus terlibat dan terpenting kesadaran kita bersama tanpa terkecuali, salah satunya tidak membuang sampah di sembarangan tempat, apalagi selokan karena dapat menyebabkan kebanjiran pada saat musim hujan, ujar Yulhaidir
“Kami berupaya untuk memperbaiki kinerja pelayanan persampahan dan kebersihan jalan,” tandasnya.

Sementara itu, perwakilan pasukan Kuning Dian menyatakan bahwa, usai tidak diakomodir dalam P3K tenaga kebersihan (Pasukan Kuning, red) tetap bekerja seperti biasanya namun dengan adanya aturan Menpan RI, tentunya nasib teman-teman tenaga kebersihan belum jelas atau masih Mengambang.
“Kami berakhir kontraknya sekitar bulan November 2023, dan pengabdian teman-teman tenaga kebersihan yang sudah puluhan tahun sudah sirna, kenangan-kenangan hanya tinggal Tugu Adi Putra Saja,” cetusnya.
Meski sebelumnya sempat melakukan aksi mogok kerja, mengadu ke Dewan namun tidak ada angin segar terkait persoalan teman-teman Tenaga Kebersihan (Pasukan Kuning, red). pungkasnya (IA)