SUMBAWA, infoaktualnews.com – Komisi IV DPRD Sumbawa mengapresiasi lanjut pembangunan Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Sumbawa melalui anggaran Dana Alokasi Umum (DAK) tahun 2024 mencapai sekitar Rp. 25,5 Milyar.
“Pembangunannya jangan asal-asalan, harus diawasi dengan baik sesuai dengan spek dan aturan,” kata Ismail Mustaram ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Senin (26/2).
Dikatakan Ismail sapaan akrabnya politisi PPP, Pembangunan lanjutan Rumah Sakit di Sering ini bisa berjalan baik dan tuntas tepat waktu sehingga pelayanan kesehatan ke masyarakat lebih baik lagi. Sebab sebut dia, pelayanan kesehatan menjadi salah satu kebutuhan dasar juga.
“Kami mendukung pembenahan dan pembangunan RSUD di Sering agar keluhan masyarakat terkait pelayanan bisa ditangani dengan baik,” ungkapnya
Untuk itu, ia juga meminta pelayanan kesehatan Rumah Sakit ini menjadi hal yang utama yang diberikan ke Masyarakat di Tanah Samawa ini. Tentunya, kata Ismail akrab disapa politisi PPP, hidup dan matinya Rumah Sakit ini tergantung dari pelayanan pegawai yang ada di sana. Bilamana pelayanan pihak RSUD baik maka masyarakat yang datang berobat tersebut akan kembali dalam keadaan sehat namun bila pelayanannya buruk makanya menjadi preseden buruk kedepannya.
Bahkan banyak warga yang dari ujung timur sampai barat di Sumbawa yang datang berobat kesana merasa nyaman dilayani. “Saat ini, status RSUD dalam keadaan baik akan tetapi kita inginkan agar rumah sakit ini mampu mengimbangi RS Manambai Abdulkadir,” cetus Ismail.
Oleh karena itu, pihaknya juga di DPRD Sumbawa sangat mendukung pembangunan lanjutan Rumah Sakit di Sering berjalan dengan baik sesuai dengan diharapkan. Dan informasinya untuk anggarannya mencapai sekitar Rp 25,5 Milyar dari Rp 58 milyar. Selain juga dibackup melalui anggaran APBD sekitaran Rp 9 Milyar. bebernya.
“Kami juga berharap agar pemda maksimalkan pemanfaatan RS sering lebih representatif, luas dan nyaman agar pelayanan terbaik bisa diberikan ke masyarakat di Daerah ini. Kenapa kami mendorong pembangunan serta pengembangan RS Sering untuk dilanjutkan sebab keberadaan RS sudah tidak bisa kembangkan lagi,” tandasnya (IA)