Surabaya, infoaktualnews.com – Komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa melaksanakan kunjungan kerja ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Surabaya, terkait dengan Kabupaten Layak Anak. Senin 16 Desember 2024 di Gedung Mall Pelayanan Publik SIOLA.
Pimpinan Rombongan Zulfikar Demitry SH MH mengatakan bahwa Dirinya bersama pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa untuk belajar dan memperdalam pengalaman serta referensi dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) mengingat Kota Surabaya telah berhasil mewujudkan KLA dengan Kategori Utama.
“Kami datang kesini untuk belajar mewujudkan Kabupaten yang ramah anak atau layak anak. Alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan pejabat yang berkompeten sehingga bisa mendapatkan pandangan dalam membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan, untuk mendukung upaya mewujudkan Kabupaten Layak Anak.Tidak salah kita berkunjung kesini mengingat prestasi dan karya yang telah diraih Kota Surabaya sangat gemilang” ujarnya.
Atas hal tersebut Sekretaris Dinas P3AP2KB Dani Arijanti SE.M.Si, menjelaskan bahwa bahwa keberhasilan Surabaya dalam mempertahankan predikat Kota Layak Anak Utama selama enam kali berturut-turut merupakan hasil dari implementasi strategi yang komprehensif dan berkelanjutan diantaranya komitmen kuat dari Walikota Surabaya dalam mengintegrasikan program Kota Layak Anak ke dalam berbagai kebijakan telah menjadi pendorong utama.
“Kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, dan akademisi telah menciptakan sinergi yang efektif dalam pelaksanaan program. Demikian pula penglibatan aktif masyarakat, terutama anak-anak, dalam perencanaan dan pelaksanaan program telah meningkatkan rasa kepemilikan dan keberlanjutan” jelasnya.
Diungkapkannya pada saat pelaksanaan di lapangan biasanya langsung di temui oleh Walikota Surabaya untuk menyampaikan paparannya karena itu nilainya lebih tinggi dari pada ditemui oleh asisten atau Kepala OPD atau Sekda.
Dijelaskan Kota Surabaya telah berhasil mengembangkan berbagai program inovatif yang menjawab kebutuhan spesifik anak, seperti PUSPAGA (Pusat Pelayanan Keluarga) yang telah terbentuk sebanyak 464 PUSPAGA. Berfungsi dalam menjalankan konseling bekerjasama dengan Universitas Jurusan Psikologi yang ada di Surabaya dan taman bacaan masyarakat sebagai tempat Sinau (belajar_red) bersama. Pemkot Surabaya telah mampu mengalokasikan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif sehingga menjadi model bagi kota-kota lain. “Kami setiap minggu menerima kunjungan kerja dari daerah lain di Indonesia dalam upaya mewujudkan kota layak anak” ucap Dani.
Program-program yang telah dilaksanakan telah memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup anak-anak di Surabaya. Demikian pula dengan Predikat Kota Layak Anak Utama telah meningkatkan citra positif Surabaya di tingkat nasional.
Dikatakannya beberapa upaya adalah Fokus pada edukasi. Program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) merupakan langkah strategis dalam memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu, untuk memahami pentingnya gizi dan kesehatan anak sejak dini. Keterlibatan berbagai dinas seperti Dinas Sosial, Pendidikan, dan Kesehatan menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah stunting secara menyeluruh. Alokasi anggaran yang signifikan untuk program-program terkait stunting menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mencapai target penurunan stunting.
Berdasarkan data yang diperoleh, prevalensi stunting di Kota Surabaya mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2020 hingga 2023, seiring dengan intensifikasi program Sekolah Orang Tua Hebat. Dan ribuan orang telah lulus. Kolaborasi lintas sektor yang kuat telah menjadi kunci keberhasilan dalam implementasi program-program intervensi spesifik untuk mengatasi stunting, seperti pemberian makanan tambahan dan penyuluhan gizi dan praktik pengasuhan anak yang baik.
Demikian juga keterlibatan aktif masyarakat, terutama anak-anak, melalui forum Musrembang Remaja menunjukkan adanya upaya untuk melibatkan generasi muda dalam proses pengambilan keputusan. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci keberhasilan program. Hal ini terlihat dari peran aktif CSR dalam mendukung berbagai inisiatif.
Program-program pemberdayaan ekonomi, seperti pemberian modal usaha dan pelatihan keterampilan, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan infrastruktur ramah anak, seperti taman bermain dan ruang terbuka hijau, serta upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, menunjukkan perhatian terhadap peningkatan kualitas hidup anak.
Surabaya telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya mewujudkan Kota Layak Anak. Namun, tantangan tetap ada dan perlu diatasi secara bersama-sama. Dengan terus berkomitmen pada prinsip-prinsip hak anak dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, Surabaya dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung pertumbuhan anak.
Hadir dalam kegiatan tersebut H.Berlian Rayes, S.Ag.,M.M.Inov. (Wakil Ketua DPRD), Ketua Komisi IV, Muhammad Takdir, S.E.,M.M.Inov. Wakil Ketua ; H. Jabir, S.Pd, Sekretaris Komisi Sukiman K, S.Pd.I dan Anggota DPRD Ema Yuniarti, Edwan Purnama Amd, Sandi, S.Pd.,M.M Syukri HS, A.M, Syamsul Hidayat, S.E, Sri hastuti dan Zohran bersama jajaran Sekretariat DPRD. (IA)