Hebat!, Taman Nasional Pulau Moyo dan Satonda Destinasi Ekowisata Kelas Dunia

Mataram, infoaktualnews.com  –Pulau Moyo di Kabupaten Sumbawa NTB merupakan kawasan konservasi yang menjadi habitat bagi berbagai fauna, seperti rusa timor dan kakatua kecil jambul kuning, dimana para wisatawan yang datang berkunjung dapat melihat dan mengamati satwa ini di beberapa lokasi seperti di Site Ai Manis dan Brangsedo.

Bahkan, di perairan sekitar Pulau Moyo, terdapat ragam ikan karang dan terumbu karang, serta menjadi daerah migrasi mamalia air, dan salah satu daya tarik utama Pulau Moyo adalah Air Terjun Mata Jitu, dengan airnya yang berwarna hijau kebiruan yang jernih, membuat wisatawan yang datang mandi akan merasakan sensasi tersendiri dengan gemercik air dan panorama alam yang teduh alami.

Sementara Pulau Satonda adalah sebuah pulau vulkanis yang tidak berpenghuni, yang didominasi oleh sebuah danau purba yang terbentuk dari letusan gunung masa lampau. Danau ini memiliki tingkat keasinan yang tinggi dibandingkan dengan perairan laut sekitarnya. Selain keindahan danau, perairan di sekitar Pulau Satonda juga menarik dengan terumbu karang yang bagus dan beragam jenis ikan karang, membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk menyelam.

Taman Nasional Moyo Satonda terletak di Desa Nangamiro, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Wisatawan dapat menyeberang ke Pulau Satonda dari Desa Labuan Kenanga. Taman Nasional Moyo Satonda memiliki area seluas 31.200,15 hektar yang menjadi taman nasional ke-55 di Indonesia. Terletak di dalam delineasi Geopark Tambora dan Cagar Biofer Saleh Moyo Tambora, yang sebelumnya diakui oleh UNESCO di Paris pada 15 Juni 2019 lalu.

Taman Nasional Moyo Satonda terdiri dari dua pulau utama, yaitu Pulau Moyo dan Pulau Satonda, serta wilayah perairan di sekitarnya. Kedua pulau ini merupakan tujuan wisata populer yang sering dikunjungi oleh turis mancanegara.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTB menyediakan alat sewa snorkeling, termasuk fin, bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan bawah laut di sekitar Pulau Satonda. Taman nasional ini dapat dikunjungi setiap hari selama 24 jam, tetapi waktu penyeberangan hanya tersedia mulai pukul 08.00 hingga 17.00 Wita. Tarif masuk ke Taman Nasional Moyo Satonda adalah Rp 5000 untuk wisatawan domestik (WNI) dan Rp150.000 untuk wisatawan asing (WNA).

Kepala BKSDA NTB, Budi Kurniawan dalam keterangan Persnya, menyatakan komitmennya menjadikan Taman Nasional Pulau Moyo dan Satonda sebagai destinasi ekowisata kelas dunia yang melibatkan aktif masyarakat lokal.

Sejak resmi berstatus taman nasional pada Agustus 2022, BKSDA bersama Unram, UTS, dan Pemda telah menyusun zonasi dan rencana pengelolaan 10 tahun kedepan. Zonasi mencakup area perlindungan satwa, pemanfaatan tradisional, dan rehabilitas.

“Salah satu fokus utama adalah konservasi kakatua kecil jambul kuning yang kini tersisa 51 ekor. Masyarakat Desa Labuhan Aji dan Sebotok dilibatkan lewat komunitas Kakatua Ranger, dan ini bukan soal dua-tiga tahun kedepan, tapi soal keberlanjutan anak cucu kita,” ujar Budi Kurniawan.

Karena itu, menjadi tugas bersama semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan memelihara potensi SDA yang ada, sehingga pelestariannya kedepan tetap terjaga dengan baik. (IA)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)