Sumbawa, infoaktualnews.com – Suasana haru menyelimuti kediaman keluarga Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan longboat di perairan Pulau Wahr, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Jenazah Septian tiba di rumah duka yang terletak di Gang Wartel, Kelurahan Brang Biji, Sumbawa Besar, Rabu (3/7/2025) sekitar pukul 15.00 WITA. Isak tangis keluarga, kerabat, serta teman-teman korban pecah saat jenazah dibawa masuk ke rumah.
Sejumlah pelayat terlihat memadati rumah duka untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir. Ayah korban, Dwi Harjanto, menyampaikan bahwa dirinya dan istri pertama kali mendapat kabar dari teman anaknya mengenai kejadian tersebut, sebelum akhirnya mengonfirmasi langsung kepada dosen pembimbing KKN UGM.
“Kami benar-benar tidak menyangka. Tidak ada firasat sama sekali. Bahkan tidak ada komunikasi dengan Septian sebelum kejadian,” ujarnya lirih.
Dwi juga mengenang putranya sebagai sosok yang cerdas, santun, dan memiliki kepribadian yang hangat. Septian merupakan mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) UGM angkatan 2022 dan berhasil masuk UGM melalui jalur beasiswa. Ia dikenal akrab dengan adik-adiknya dan teman-teman di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya.
Setelah disemayamkan, jenazah Septian Eka Rahmadi kemudian dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Diketahui, kecelakaan terjadi pada Selasa, 1 Juli 2025 sekitar pukul 14.06 WIT, saat longboat bertolak dari Desa Debut, Kecamatan Manyeuw menuju Pulau Wahr. Dalam perjalanan, perahu tersebut terbalik akibat kondisi laut yang tidak bersahabat.
Longboat tersebut mengangkut 12 orang, terdiri dari 5 warga dan 7 mahasiswa KKN UGM. Hingga kini, proses evakuasi dan pendataan masih terus dilakukan oleh pihak berwenang di Maluku Tenggara.
Peristiwa ini menyisakan duka mendalam, khususnya bagi keluarga besar UGM dan masyarakat Kabupaten Sumbawa, yang kehilangan salah satu putra terbaiknya dalam pengabdian di medan KKN. (IA)