Sumbawa, infoaktualnews.com -Program pembangunan sejumlah sarana prasana Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Sumbawa yang menyerap bantuan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai total Rp 12,8 Miliar dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR yang telah dilaksanakan sejak awal Mel sejauh ini dinilai berjalan On The Track, dengan progres fisik rata-rata sudah mencapai diatas 30 persen.
Hal itu diungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Air Minum dan Sanitasi (AmSan) Much Sofyan ST diruang kerjanya, Selasa (15/07/2025).
Bantuan DAK senilai Rp 12,8 Miliar untuk SPAM tersebut terang Lhargo akrab disapa, kegiatan action fisiknya dilakukan secara Swakelola oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM), dengan kontrak SPAM itu sendiri berlaku sejak akhir Maret dan berakhir hingga Desember mendatang.
Saat ini, kata Lhargo, dalam proses pekerjaan fisik sesuai dengan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang telah direncanakan sebelumnya.
Menurutnya, pembangunan fisik air minum dan sanitasi itu dilaksanakan dalam rangka menunjang program stunting di Kabupaten Sumbawa, dimana program SPAM ini diperuntukkan khusus pada 15 Desa di daerah ini. Masih kata dia, ditargetkan sambungan rumah sebanyak 1.821 SR, yang tersebar di Desa Sepukur, Kekungkung, Batutering, Brang Rea, Dete, Empang Atas, Hijrah, Maronge, Pelat, Pungkit, Sabedo, Sempe, Simu, Tatede, dan Emang Lestari, paparnya
“Dalam pelaksanaan program SPAM yang dilaksanakan KSM setempat itu didampingi oleh 15 orang Tim Fasilitator Lapangan (TFL) untuk membantu dari segi teknis dan administrasi, dengan pencairan anggaran dilakukan secara bertahap, yakni tahap I 25%, dan saat ini tahap II sebesar 45 % sedang dalam proses, dan untuk tahap III (terakhir) sebanyak 25 %,” ujarnya.
Dari hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan hingga Juli 2025 ini, keseluruhan program SPAM tersebut progres fisiknya dilapangan telah mencapai diatas 30 persen, dan sejauh ini berjalan On The Track tak ada kendala yang berarti, dan diharapkan sejumlah sarana prasarana air minum tersebut selesai dibangun Desember nantinya akan diserahkan penanganan pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sepenuhnya kepada Kelompok Pengelola Sistem Air Minum (KP-SPAM) di Desa setempat. pungkasnya. (IA)