Revisi RTRW, Jasardi Gunawan: Jangan Cuma Formalitas Semata

SUMBAWA, infoaktualnews.com – Proses revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumbawa 2025–2045 menuai sorotan. Jasardi Gunawan, S.IP., M.H., Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Olat Maras sekaligus dosen Hukum Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), menilai konsultasi publik yang digelar pemerintah daerah masih jauh dari prinsip transparansi dan partisipasi bermakna.

“RTRW ini akan mengatur wajah Sumbawa dua puluh tahun ke depan. Tapi kalau konsultasi hanya bersifat seremonial, menghadirkan simbol keterwakilan yang belum tentu memahami substansi, maka masyarakat hanya menjadi pelengkap acara,” kata Jasardi saat ditemui di kampus UTS, Selasa 26/08/2025.

Menurutnya, tata ruang bukan perkara teknis belaka, melainkan menyangkut hak hidup masyarakat. Nelayan, petani, hingga masyarakat adat, lanjutnya, punya kepentingan yang sah atas ruang hidup mereka. “Kalau prosesnya tertutup, RTRW bisa jadi sumber konflik baru—antara warga dan perusahaan, atau antarwarga sendiri,” ujarnya.

Jasardi menekankan, orientasi investasi yang kerap mendominasi dokumen tata ruang juga berpotensi melahirkan ketimpangan. Ia mengingatkan, pembangunan kawasan industri, pertambangan, atau infrastruktur berskala besar tanpa kesiapan sumber daya manusia hanya akan menjadikan warga Sumbawa sebagai penonton di tanahnya sendiri.

“Investasi memang penting, tapi tanpa persiapan SDM lokal, keuntungan akan lari ke luar. Warga harus dilibatkan bukan hanya sebagai tenaga kasar, tapi sebagai aktor utama yang mengelola perubahan,” kata alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram itu.

Ia mendesak pemerintah daerah membuka akses dokumen revisi RTRW secara luas agar publik bisa mengkaji. Selain itu, forum konsultasi harus dibuat lebih inklusif dengan mekanisme yang memungkinkan masyarakat menyampaikan aspirasi secara nyata, bukan hanya mendengar paparan sepihak.

“RTRW ini bukan kontrak investasi, tapi kontrak sosial. Kalau pemerintah abai, yang muncul bukan kemajuan, tapi konflik sosial dan krisis kepercayaan,” pungkasnya. (IA)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)