SUMBAWA, infoaktualnews.com –
Kajian Akademik dan Rancangan Strategi Inisiatif ‘Bulan Kebudayaan di Sumbawa
Oleh: Indra Wijaya
Latar Belakang dan Rasional Inisiatif
Kabupaten Sumbawa, yang memiliki kekayaan budaya dan kearifan lokal yang sangat beragam, hingga saat ini belum memiliki kerangka kebijakan yang terstruktur dan berkelanjutan dalam bentuk penetapan bulan khusus yang secara khusus didedikasikan untuk pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah. Padahal, potensi budaya yang dimiliki, jika dikelola secara strategis, dapat berperan sebagai instrumen pembangunan yang multidimensi, tidak hanya dalam aspek kultural tetapi juga sebagai penggerak sektor pariwisata dan ekonomi kerakyatan.
Oleh karena itu, gagasan untuk merumuskan dan menetapkan sebuah ‘Bulan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa’ muncul sebagai sebuah kebutuhan strategis. Inisiatif ini dirancang sebagai sebuah program sistematis yang diharapkan dapat mengintegrasikan upaya pelestarian budaya dengan stimulasi pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya melalui penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pariwisata berbasis komunitas.
Rancangan Model Implementasi Strategis
Untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program, dirancang sebuah model implementasi yang terstruktur dan terukur:
1. Tahap Perencanaan Terstruktur dengan Pendekatan Bottom-Up: Pemerintah Daerah, dalam hal ini Bupati, akan menerbitkan sebuah instruksi formal yang mewajibkan setiap kecamatan untuk menetapkan Tiga Fokus Utama: satu tema kebudayaan unggulan, satu tema pariwisata potensial, dan satu tema UMKM andalan. Pendekatan ini memastikan bahwa perencanaan berangkat dari identifikasi potensi riil di tingkat tapak, sehingga program yang dihasilkan relevan dan kontekstual dengan karakteristik masing-masing wilayah.
2. Pembentukan Sentral atau Pusat Pengembangan Terpadu: Guna mendukung koordinasi dan peningkatan kapasitas, Pemerintah Daerah akan membentuk sebuah sentral atau pusat pengembangan terpadu yang berlokasi di wilayah perkotaan. Sentral ini akan berfungsi sebagai:
· Nodal Point Koordinasi: Memastikan sinergi dan integrasi antarkecamatan.
· Pusat Kapasitas dan Fasilitasi: Menyediakan pelatihan, pendampingan, serta pengembangan sarana dan prasarana pendukung bagi pelaku budaya, pariwisata, dan UMKM.
· Platform Pemantauan dan Evaluasi: Memungkinkan pemantauan berkala terhadap progres dan dampak setiap kegiatan.
3. Implementasi Kegiatan Berjenjang: Setiap kecamatan akan menyelenggarakan dua strata kegiatan:
· Event Kecil (Tingkat Kecamatan): Berfungsi sebagai wadah partisipasi aktif masyarakat lokal dan uji coba potensi.
· Event Besar (Tingkat Kabupaten): Menjadi ajang promosi dan pameran skala luas yang bertujuan menarik kunjungan dari luar daerah serta menciptakan multiplier effect ekonomi.
Skema Pendanaan Berkelanjutan dan Kemitraan Strategis
Keberlanjutan finansial program ini akan ditopang oleh dua pilar pendanaan utama:
1. Dana Desa: Dialokasikan oleh masing-masing kecamatan untuk mendanai kegiatan yang telah direncanakan, memastikan akuntabilitas dan kepemilikan lokal.
2. Program Corporate Social Responsibility (CSR): Melibatkan dunia usaha dan industri untuk berinvestasi dalam pembangunan budaya dan ekonomi lokal. Keterlibatan ini tidak hanya terbatas pada pendanaan, tetapi juga diarahkan untuk mencakup transfer ilmu pengetahuan, peningkatan kualitas produk UMKM, dan perluasan jaringan pemasaran.
Antisipasi Dampak dan Manfaat
Dengan penerapan model strategis ini, ‘Bulan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa’ diantisipasi akan menghasilkan dampak yang signifikan, antara lain:
· Penguatan Identitas dan Kohesi Sosial-Budaya: Merekonsiliasi dan merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal.
· Akselerasi Perekonomian Lokal: Meningkatkan omzet dan jejaring pemasaran pelaku UMKM serta mendongkrak kunjungan wisatawan.
· Pembangunan Kapasitas Kelembagaan: Memperkuat kapasitas Pemerintah Daerah, Lembaga Adat, dan komunitas dalam mengelola program pembangunan berbasis budaya.
· Terciptanya Model Pembangunan Berkelanjutan: Menghasilkan sebuah blueprint yang dapat direplikasi untuk program-program serupa di masa depan, menjadikan kebudayaan sebagai arus utama pembangunan daerah.
Penutup
Inisiatif ‘Bulan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa’ yang dirancang secara ilmiah dan produktif ini merupakan sebuah langkah transformatif. Ia tidak hanya dimaknai sebagai serangkaian acara seremonial, melainkan sebagai sebuah kebijakan publik yang terencana untuk menjawab tantangan pelestarian budaya sekaligus pembangunan ekonomi. Komitmen kolektif dari Pemerintah Daerah, Lembaga Adat Tana Samawa (LATS), sektor swasta, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci penentu dalam merealisasikan strategi ini, guna mewujudkan Kabupaten Sumbawa Maju Unggul dan sejahtera berakar pada keluhuran budayanya. (*)












