Sumbawa, infoaktualnews.com -Belum genap setahun masa pemerintahan Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P dan Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori, kinerja ekonomi Kabupaten Sumbawa menunjukkan arah yang positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga daerah tetap terjaga meskipun aktivitas ekonomi masyarakat terus meningkat.
Pertumbuhan Ekonomi Menunjukkan Kinerja Positif.Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa tahun 2025 menunjukkan pertumbuhan yang stabil.Pertumbuhan PDRB (c-to-c) pada Triwulan I mencapai 6,32 persen dan Triwulan II sebesar 4,26 persen, menandakan aktivitas ekonomi yang cukup solid di tengah dinamika nasional.
Dari sisi PDRB (y-on-y), pertumbuhan ekonomi Sumbawa juga positif pada Triwulan I sebesar 6,32 persen dan Triwulan II sebesar 2,39 persen.Pertumbuhan ini terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga yang stabil di angka 4,08 persen pada dua triwulan pertama, serta konsumsi pemerintah yang masih tumbuh positif di 5,19 persen pada Triwulan I meskipun sedikit melambat menjadi -0,02 persen pada Triwulan II.
Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) — yang mencerminkan investasi fisik — mulai menunjukkan perbaikan dari -1,02 persen menjadi 0,27 persen.
Konsumsi Rumah Tangga dan Pemerintah Jadi Penopang Utama.Berdasarkan distribusi PDRB atas dasar harga berlaku, struktur ekonomi Kabupaten Sumbawa masih sangat dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencapai 71,10 persen pada Triwulan I dan 69,35 persen pada Triwulan II.Konsumsi pemerintah berkontribusi sekitar 12,19–12,93 persen.
Sementara pembentukan modal tetap bruto memberikan andil sekitar 36–38 persen terhadap total PDRB.
Data ini menggambarkan bahwa daya beli masyarakat masih terjaga dan aktivitas belanja pemerintah daerah masih menjadi motor utama pertumbuhan, sejalan dengan program Pemkab yang fokus pada peningkatan infrastruktur, pemberdayaan UMKM, dan layanan dasar masyarakat.
Inflasi dan Stabilitas Harga Terjaga.Selain pertumbuhan ekonomi yang positif, stabilitas harga juga menjadi salah satu indikator keberhasilan kinerja ekonomi daerah.
Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Sumbawa tahun 2025, terlihat tren yang stabil sepanjang Januari hingga Juli 2025, yaitu: Januari: 106,83, Februari: 106,41, Maret: 108,37, April: 108,97, Mei: 108,19, Juni: 109,16, Juli: 109,13 Angka IHK yang relatif stabil ini menunjukkan bahwa inflasi Kabupaten Sumbawa masih terkendali, bahkan sedikit di bawah rata-rata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berada di kisaran 108,74–108,93 pada periode yang sama.Makna dan Implikasi Data Indeks Harga Konsumen (IHK) sendiri merupakan indikator penting untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
Stabilitas IHK di Kabupaten Sumbawa menandakan bahwa harga kebutuhan pokok dan layanan utama masih terjaga, meskipun aktivitas ekonomi meningkat. Ini menunjukkan efektivitas koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta peran aktif pemerintah daerah dalam menjaga pasokan dan distribusi bahan pangan.
Ulasan dan AnalisisKinerja ekonomi Sumbawa selama paruh pertama 2025 mencerminkan arah pembangunan yang produktif dan terkendali. Dengan kombinasi antara konsumsi masyarakat yang stabil, kebijakan fiskal daerah yang disiplin, serta inflasi yang terkendali, Pemkab Sumbawa berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas harga.Meskipun terdapat sedikit perlambatan pada Triwulan II, terutama di sektor belanja pemerintah, arah kebijakan tetap menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
Rekomendasi Kebijakan.Mendorong Investasi Lokal dan Sektor Produktif — Peningkatan PMTB harus difokuskan pada sektor industri pengolahan, pariwisata, dan pertanian modern.Penguatan Daya Beli Masyarakat — Melalui program subsidi tepat sasaran dan pelatihan kewirausahaan agar konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor ekonomi daerah.Stabilisasi Harga dan Distribusi Pangan — TPID perlu terus memperkuat kerja sama lintas sektor untuk menjaga ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang akhir tahun.Optimalisasi Belanja Pemerintah — Efisiensi dan percepatan realisasi APBD akan membantu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada triwulan berikutnya.
KesimpulanSecara umum, Kabupaten Sumbawa di bawah kepemimpinan Jarot–Ansori menunjukkan performa ekonomi yang positif dan stabil. Pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di atas 4 persen, inflasi terkendali, serta konsumsi masyarakat kuat.
Capaian ini menjadi bukti bahwa tim ekonomi Pemkab Sumbawa berhasil menjaga keseimbangan antara pembangunan dan stabilitas ekonomi daerah, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap arah kebijakan pemerintahan daerah. (*)

 
							






 





