Sumbawa, infoaktualnews.com — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa terus membuka peluang bagi generasi muda untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi kerja melalui berbagai program pelatihan yang dilaksanakan di Loka Latihan Kerja (LLK) Sumbawa. Pendaftaran program ini dibuka untuk umum dan dapat dilakukan secara daring maupun luring.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Sumbawa, H. Varian Bintoro, S.Sos., M.Si, melalui Auliah Asman selaku Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Sumbawa, menjelaskan bahwa pendaftaran pelatihan dibuka secara luas dan mudah diakses oleh masyarakat.
“Pendaftaran kami buka secara umum melalui website resmi Disnakertrans, media sosial seperti Facebook dan Instagram, serta juga bisa langsung datang ke kantor Disnakertrans,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (31/10).
Ia menyampaikan bahwa meskipun kesempatan terbuka luas, peserta tetap harus melalui proses seleksi yang cukup ketat. “Nantinya akan ada proses seleksi atau penjaringan. Saat ini proses tersebut sudah berjalan,” ujarnya.
Sebagai contoh, pada pelatihan alat berat, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Dari lebih dari 100 orang pendaftar, hanya 16 orang yang diterima karena keterbatasan kapasitas pelatihan yang hanya mampu membuka satu kelas.
“Bayangkan, dari seratus lebih pendaftar hanya diterima enam belas orang. Seleksinya sangat ketat. Tapi ini menjadi bukti bahwa minat masyarakat, terutama generasi muda, sangat besar untuk meningkatkan skill mereka,” cetusnya
Ia menegaskan bahwa bukan hanya pelatihan alat berat yang tinggi peminatnya, tetapi hampir semua jenis pelatihan yang diadakan Disnakertrans mendapat respons serupa.
“Hampir semua jenis pelatihan yang kami buka diminati masyarakat. Namun karena keterbatasan kondisi, kami baru mampu membuka satu kelas untuk setiap jenis pelatihan dengan kapasitas 16 peserta,” terangnya.
Meski demikian, Auliah memastikan bahwa proses seleksi dilakukan secara transparan dan profesional tanpa adanya kepentingan tertentu. “Jangan khawatir, penjaringan yang kami lakukan benar-benar selektif dan tidak ada unsur kepentingan apa pun di dalamnya,” tegasnya.
Ia menambahkan, keterbatasan fasilitas dan kapasitas pelatihan masih menjadi kendala utama, namun pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan pelatihan di masa mendatang.
“Kondisi ini memang menjadi tantangan bagi kami, tetapi ke depan kami berharap persoalan ini bisa tertangani dengan baik agar lebih banyak masyarakat yang bisa ikut berlatih,” pungkasnya. (*)












