SUMBAWA, infoaktualnews.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam menurunkan angka kemiskinan menunjukkan hasil menggembirakan. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2025 tercatat sebesar 11,79 persen, turun dari 12,87 persen pada tahun sebelumnya.
Secara absolut, jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan signifikan, dari 63,00 ribu jiwa pada tahun 2024 menjadi 58,23 ribu jiwa pada tahun 2025. Penurunan ini menjadi bukti keberhasilan berbagai program pemberdayaan masyarakat, penguatan ekonomi lokal, serta peningkatan akses terhadap layanan dasar yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa di bawah kepemimpinan Bupati Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP. dan Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori.
Data BPS juga menunjukkan perbaikan pada sejumlah indikator kemiskinan lainnya. Indeks Kedalaman Kemiskinan menurun dari 1,98 menjadi 1,61, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,53 menjadi 0,35. Meskipun garis kemiskinan meningkat dari Rp477.774 menjadi Rp492.991 per kapita per bulan, angka kemiskinan tetap menurun. Hal ini menandakan peningkatan standar hidup dan daya beli masyarakat di tengah pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
Penurunan angka kemiskinan ini menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat Sumbawa semakin membaik. Masyarakat miskin kini lebih dekat dengan garis kemiskinan, dan kesenjangan ekonomi antar kelompok berpenghasilan rendah semakin menyempit.
Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP., menyambut baik capaian ini dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperkuat berbagai program strategis, antara lain pemberdayaan ekonomi berbasis desa dan UMKM, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, penguatan ketahanan pangan dan energi, serta digitalisasi layanan publik yang inklusif.
Menurutnya, penurunan kemiskinan bukan sekadar pencapaian statistik, tetapi mencerminkan perubahan nyata dalam taraf hidup masyarakat. “Kami akan terus bekerja memastikan agar seluruh warga Sumbawa merasakan manfaat pembangunan yang merata dan berkelanjutan,” ujar Bupati Jarot.
Capaian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sumbawa sedang bergerak ke arah yang lebih baik dalam upaya pengentasan kemiskinan. Sinergi antara kebijakan pemerintah daerah, dukungan lintas sektor, dan partisipasi masyarakat terbukti menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. (IA)












