Sumbawa, infoaktualnews.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah terus memperkuat program peningkatan iman dan takwa (Imtaq) sebagai upaya membangun kehidupan masyarakat yang religius dan berkarakter.
Program ini diwujudkan melalui pemberian insentif kepada guru ngaji, guru agama, imam, dan marbot masjid di seluruh kecamatan.
Kabag Kesra Setda Sumbawa, Evi Supiati, S.ST., M.Si, menjelaskan bahwa realisasi program Imtaq tahun 2025 telah berjalan baik dan kini memasuki tahap akhir pelaksanaan.
“Untuk realisasi tahun ini sudah terlaksana, dan pada bulan November serta Desember kami akan menuntaskan seluruh penyaluran sesuai rencana,” ujarnya, Rabu (5/11).
Pemberian insentif, terang Evi akrab disapa, ke sejumlah pengajar dan pengurus masjid ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap peran penting mereka dalam membina keimanan dan moral masyarakat. Meski begitu, ia mengakui bahwa keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan utama.
“Jumlah guru ngaji di Sumbawa ini cukup besar, mencapai ribuan. Karena itu, tahun ini kami baru bisa memberikan kepada sekitar separuhnya saja,” ungkapnya.
Lanjutnya, Ia katakan bahwa, untuk memperluas jangkauan penerima maka pemerintah daerah menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sumbawa. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengisi kekosongan bagi penerima yang belum terfasilitasi oleh anggaran pemerintah daerah.
“Kami bekerja sama dengan BAZNAS agar kuota guru ngaji yang belum tercover bisa difasilitasi melalui dana zakat dan infak. Ini juga sejalan dengan semangat kepengurusan baru BAZNAS yang baru saja dilantik oleh Bupati,” sambungnya.
Selain merealisasikan program tahun ini, pemerintah juga telah menyiapkan rencana peningkatan di tahun 2026 mendatang. Rencana tersebut mencakup penambahan anggaran serta perluasan sasaran penerima hingga ke masjid-masjid di tingkat desa.
“Kalau sekarang kami baru bisa menyentuh masjid di kecamatan, tahun depan kami targetkan bisa menjangkau imam dan marbot masjid desa,” cetusnya.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan program Imtaq ini merupakan pengejawantahan dari semangat Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., dan Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori, yang konsisten menempatkan nilai religius sebagai pondasi pembangunan daerah.
“Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati selalu menekankan pentingnya keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan kekuatan batiniah. Peningkatan iman dan takwa harus menjadi dasar dalam membangun masyarakat yang berdaya dan berakhlak,” tuturnya.
Ia menambahkan, keberhasilan pelaksanaan program Imtaq tidak hanya diukur dari jumlah penerima, tetapi juga dari tumbuhnya kesadaran kolektif untuk memperkuat peran lembaga keagamaan sebagai penjaga moral masyarakat.
“Guru ngaji, imam, dan marbot adalah pilar moral di lingkungan kita. Dukungan pemerintah adalah bentuk apresiasi atas pengabdian mereka,” pungkasnya (*)












