Sumbawa, infoaktualnews.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DisKUKMindag) tengah menyiapkan langkah revitalisasi Pasar Brang Bara atau yang dikenal sebagai Pasar Milenial. Setelah lama tidak termanfaatkan secara optimal, bangunan pasar tersebut kini direncanakan menjadi pusat penjualan souvenir dan produk unggulan UMKM lokal.
Kepala DisKUKMindag Kabupaten Sumbawa, E.S. Adi Nusantara, S.Sos., M.T., menyampaikan bahwa inisiatif ini dilakukan untuk menghidupkan kembali aktivitas ekonomi sekaligus mengoptimalkan aset daerah yang selama ini belum dimanfaatkan dengan maksimal.
“Rencananya semua produk-produk UMKM lokal bisa dipajang di sana. Jadi teman-teman dari luar daerah yang berkunjung ke Sumbawa mudah mencari souvenir,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Selasa (4/11).
Adi menjelaskan, sebelumnya sempat muncul rencana pemanfaatan bangunan Pasar Brang Bara sebagai Mal Pelayanan Publik (MPP) sementara. Rencana itu bahkan sempat mendapat persetujuan dari Bupati Sumbawa sambil menunggu pembangunan gedung MPP permanen di kawasan Gedung Wanita. Namun, rencana tersebut tidak berlanjut.
“Memang dulu ada wacana pasar milenial mau dimanfaatkan sebagai MPP sementara oleh teman-teman DPMPTSP, dan saat itu Pak Bupati sudah oke. Tapi sepertinya batal,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ide menjadikan pasar tersebut sebagai pusat souvenir berawal dari koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM Perwakilan NTB. Dalam kunjungan ke Sumbawa, pihak kementerian sempat menyampaikan kesulitan dalam menemukan produk khas daerah.
“Waktu kami bekerja sama dengan Kemenkum NTB, mereka bilang sulit sekali mencari produk khas Sumbawa. Jadi ini momentum untuk menyiapkan tempat yang representatif,” katanya.
Adi berharap, langkah ini dapat menjadi jawaban atas kritik dari berbagai pihak, termasuk DPRD, mengenai kurangnya kreativitas pemerintah dalam memanfaatkan aset daerah. Ia menegaskan bahwa pengaktifan kembali Pasar Brang Bara ini akan menjadi ruang promosi bagi pelaku UMKM lokal sekaligus meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Kami ingin ini menjadi jawaban atas kritik bahwa aset daerah belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan adanya pusat souvenir ini, kita bisa angkat potensi UMKM lokal sekaligus hidupkan kembali aktivitas ekonomi di kawasan pasar,” ujarnya. (*)












