Sumbawa, infoaktualnews.com – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., membuka Pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dan Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) di Kabupaten Sumbawa, di ruang Rapat Lantai 3 Kantor Bupati Sumbawa, Kamis, (6/11).
Hadir juga Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sumbawa, serta OPD terkait.
H Jarot akrab disapa menyampaikan bahwa, kabupaten terluas di NTB dengan potensi lahan pertanian, perkebunan dan pantai yang sangat luas. Hal ini menjadikan Kabupaten Sumbawa sebagai lumbung pangan NTB. Tentu saja ini tidak hanya dikarenakan faktor luas lahan, tetapi juga diperlukan adanya kemampuan, keterampilan, termasuk lembaga yang mengelola, yaitu P3A, GP3A dan IP3A.
“Meskipun sumber daya air berlimpah tetapi jika tidak dikelola dengan baik, maka sumber daya air yang ada tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dan peran dari P3A, GP3A dan IP3A sangat penting,” cetus H Jarot.
Acara Pembinaan Kelembagaan P3A, GP3A dan IP3A, ungkap Jarot, dilakukan dalam rangka memperkuat kemampuan manajemen pengelolaan air yang ada. Sehingga air ada dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat dan untuk ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional. Dengan dibenahinya permasalahan air dan irigasi di wilayah Kabupaten Sumbawa, maka diharapkan produksi pangan akan semakin meningkat. bebernya.
“Kami mengajak semua pihak untuk menjaga dan melestarikan hutan. Ini dikarenakan pohon-pohon yang ada di hutan merupakan sumber mata air. Sehingga, dengan menjaga dan melestarikan hutan, maka sumber mata air yang ada di Kabupaten Sumbawa akan tetap lestari,” ajak Jarot.
Selain itu, menjaga hutan yang ada, kata Jarot, ia juga mengajak semua pihak berkontribusi untuk melakukan penanaman pohon kembali di lingkungan masing-masing ataupun di wilayah yang membutuhkan penanaman pohon kembali.
“Kami menghimbau untuk menanam dan merawat pohon yang memiliki nilai ekonomis tinggi, seperti kemiri dan Sengon. Hal ini untuk kesejahteraan generasi di masa mendatang,” pintanya.
Karena itu, tidak bisa hanya mengelola air yang ada tanpa menjaga dan melestarikan sumber mata air dengan penanaman pohon, karena hal ini bisa berakibat fatal yaitu hilangnya sumber mata air yang ada, pungkasnya. (*)












