Sumbawa, infoaktualnews.com – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menjadi inspektur upacara memperingati HUT KORPRI Ke-54, HUT PGRI Ke-80, dan Hari Bakti Pekerjaan Umum Ke-80, di Halaman Kantor Bupati Sumbawa, Senin (01/12).
Hadir juga Wakil Bupati Sumbawa Dr. H. Mohamad Ansori, Pimpinan DPRD Kabupaten Sumbawa, Sekretaris Daerah kabupaten Sumbawa, Anggota FORKOPIMDA Kabupaten Sumbawa, serta OPD terkait.
H Jarot akrab disapa menyampaikan upacara peringatan hari ini mengingatkan bahwa perjalanan membangun daerah tidak pernah dilakukan oleh satu tangan, melainkan oleh banyak tangan dan profesi yang bekerja tanpa henti. Korpri merupakan wajah birokrasi yang setiap hari bersentuhan dengan masyarakat.
Dibalik meja pelayanan, di ruang perencanaan, di lapangan, di kantor kecamatan hingga pelosok desa, ada aparatur yang bekerja menata administrasi, menyelesaikan persoalan, dan memastikan pemerintahan terus berjalan, ujarnya.
Lanjutnya, ia ungkapkan, delapan puluh tahun perjalanan PGRI bukan hanya tentang usia organisasi, tetapi tentang keteguhan hati para guru yang menjadi pondasi karakter putra putri bangsa.
“Mereka menanamkan nilai, membimbing dengan kesabaran, menguatkan keyakinan anak didik bahwa masa depan dapat mereka wujudkan. Para guru melaksanakan tugas dengan konsistensi yang tidak pernah padam meskipun tantangannya tidak ringan. Disitulah letak keajaiban profesi guru,” bebernya.
Bupati juga katakan demikian pula dengan insan Pekerjaan Umum yang hari ini memperingati 80 Tahun Bakti Pembangunan. Berbagai infrastruktur seperti jalan, jembatan, jaringan irigasi, dan sebagainya, merupakan hasil karya dari insan Pekerjaan Umum. Pengabdian semacam ini adalah bukti bahwa pembangunan bukanlah slogan, melainkan kerja nyata yang dilakukan dengan ketulusan hati, ujarnya.
ketiga kelompok besar ini, sambung bupati, sebenarnya bergerak di jalur yang sama, melayani masyarakat dengan cara masing-masing. ASN menjaga pemerintahan tetap berjalan, Guru menjaga akal dan karakter generasi muda, dan Insan PU menjaga akses dan infrastruktur agar kehidupan masyarakat tetap mengalir.
“Karena itu, seluruh pihak harus dapat terus memperkuat disiplin, lebih empatik, dan lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat. Karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil,” pungkasnya. (*)












