Sumbawa, InfoaktualNews.com –
Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Terkait dengan Kejelasan Pembangunan Infrastruktur Jalan di Orong Telu -Batu Rotok (Wilayah Pal 4, red) tindak lanjuti aspirasi masyarakat dengan melaksanakan Konsultasi ke Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tampak hadir dalam giat tersebut, Ketua Komisi III DPRD Sumbawa, Hamzah Cha Abdullah, Sekretaris Komisi Edy Syaripuddin, dan Anggota Komisi III DPRD Sri Wahyuni, Budi Kurniawan, ST., I Nyoman Wisma dan Bersama Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Sumbawa Muhammad Ikhsan, ST., Staf Ahli DPRD Tri Satriawansyah, ST., MT., dan Abdul Ma’ruf Rahmat serta Camat Orong Telu Ardiansyah.

Kendati demikian, rombongan Komisi III DPRD Sumbawa diterima oleh Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB H. Sahdan, ST., Bersama Kabid Bina Marga Syarifuddin, dan Kasi Bina Marga PUPR, M. Abduh beserta Jajaran, Kamis (21/1) diruang utama Aula PUPR.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sumbawa Hamzah Abdullah menyatakan bahwa kami datang berkunjung ke sini untuk mendapatkan penjelasan dan petunjuk paket 9 & 10 tentang rencana perbaikan jalan serta jembatan pada ruas jalan Lenangguar Lunyuk dan Lenangguar Batu Rotok. sebagaimana diketahui status jalan yang ke Batu Rotok adalah jalan kabupaten diharapkan dapat segera berubah statusnya menjadi jalan Provinsi, Hal ini juga menindaklanjuti hearing bersama ikatan pemuda pelajar mahasiswa sumbawa dari Kecamatan Orong Telu yang menanyakan kepastian pembangunan Jalan di wilayahnya. ujar politisi gerindra tersebut.

Hal senada juga disampaikan Anggota komisi III DPRD Sumbawa, I Nyoman Wisma mengatakan bahwa kami mendengar dan mengapresiasi yang luar biasa pada Pemerintah Provinsi yang peduli terhadap Pembangunan di kabupaten Sumbawa.
Politisi PDI Perjuangan tersebut mengapresiasi terkait dengan adanya rencana Perbaikan jalan di Kabupaten Sumbawa. Meskipun itu statusnya Jalan Kabupaten, ditengah ikhtiar pemerintah kabupaten membangun jalan yg terkendala Pandemi Covid-19. “Kami butuh penjelasan terkait dengan perluasan jalan dan proporsi anggaran untuk masing masing ruas jalan tersebut. Katanya, sejalan dengan itu, kami menyarankan agar memprioritaskan jembatan dan Jalan pada titik rawan seperti di KM 22 Jalan Provinsi pada ruas Lenangguar-Lunyuk terjadi longsor setiap musim hujan dan kerusakan jalan, jikalau bisa dimasukkan dalam prioritas juga tebingnya,” ujar Manwis sapaan akrabnya politis PDI Perjuangan.

Dalam kesempatan tersebut, Politisi Demokrat, Budi Kurniawan, SE., juga menanyakan terkait dengan kelanjutan jalan bagian timur diantara ruas Lunyuk – Mata, Apakah dilanjutkan pembangunan jalan Provinsi di ruas Lunyuk – mata sampai dengan Brang Baru terlebih sudah ada badan jalannya dan telah diukur sejak lama. ungkap politisi berlambang mercy tersebut.
Kemudian, Camat Orang Telu Ardiansyah menyampaikan terkait kondisi lapangan saat ini, kami mengapresiasi rencana Provinsi membangun jalan di wilayah orong Telu sampai dengan Batu Rotok yang saat ini rusak berat disepanjang 24 Km dan ada aspal terpotong potong sampai dengan melewati Kelawis. Lanjutnya, mohon diperhatikan juga jembatan putus seperti Brang Punik dan tanjakan yang sulit ada dua yakni Peruak treng dan Bialok pada batas 12 KM kondisinya sangat memprihatikan, bahkan pak Gubernur pernah melewatinya. paparnya.
“Nurani yang bicara, Saya harap betul dilaksanakan karena Masyarakat selalu datang ke kami kapan diperbaikinya jembatan dan tanjakan tersebut. ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, atas masukan aspirasi tersebut Kabid Bina Marga PUPR Provinsi NTB, Syarifuddin menyatakan bahwa Bina marga provinsi NTB memiliki punya program percepatan sebagaimana Perda Provinsi tahun 2018, dieksekusi pertengahan tahun 2020. Namun lewat Covid-19 maka program ini juga lewat, dan Allhamdulillah, tanggal 8 Desember 2020 telah diteken kontrak untuk 16 Paket antara lain yakni 7 paket di Lombok, 3 Paket di Kabupaten Sumbawa dan KSB, selebihnya ada di Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima. terangnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Sumbawa ada 2 Paket yakni paket 9 dan 10. Adapun, paket 9 pada PAL IV di ruas jalan Lenangguar, Lunyuk dan Lenangguar Batu Rotok, dan paket 10 di ruas Sumbawa Besar, Batu Dulang dan Jembatan Kokar Labangka. Katanya, pada paket 9, ada perhatian khusus karena sebagian bukan jalan Provinsi (Lenangguar – Batu Rotok) sulit dimasukkan karena diamanatkan Perda. Namun berkat perjuangan Gubernur dan semua unsur akhirnya dimasukkan, kemudian Status jalan telah diusulkan ke kementerian untuk diubah menjadi jalan Provinsi, juga beberapa ruas jalan provinsi diusulkan menjadi jalan Nasional. ungkapnya.
Dan anggaran untuk ruas jalan pada paket 9 dan 10 dibagi 3.71 Milyar lebih untuk jalan Provinsi dan 17 M lebih untuk jalan Kabupaten. Ada hal yang penting untuk dilakukan oleh Kabupaten yakni menyiapkan Dokumen lingkungan pada jalur hijau yang melewati hutan. Ada dua ruas yakni Orong Telu, batu rotok dan Batu dulang tepal, agar pemda persiapkan AMDALnya. cetusnya.
Sementara, Kadis PUPR NTB, H. Sahdan menyampaikan hal yang harus disiapkan oleh pemda untuk mendapatkan Anggaran pembangunan infrastruktur jalan di Kab Sumbawa adalah AMDAL. “Saya mohon dipersiapakan Dokumen Lingkungan pada ruas jalan yang melewati Kawasan hutan, agar kita bisa mempercepat pembangunannya. tolong diupayakan tahun ini dapat dianggarkan melalui Perkada (peraturan kepala daerah), Sehingga anggaran Besar dari Provinsi juga APBN bisa kita serap secara maksimal,” pintanya.
Kendati demikian, kami sampaikan kabar gembira bisa menjadi Kado pada HUT kabupaten Sumbawa ke-62, bahwa Perbaikan dan pembangunan Jalan Batu dulang-tepal disetujui Pusat untuk dilanjutkan pengerjaannya Tahun 2021. Kata Sahdan.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Sumbawa akan membicarakan anggarannya dengan pemerintah daerah, Insha’Allah, kami akan menyampaikan hasil konsultasi ini agar semua hambatan pembangunan jalan di Kabupaten Sumbawa dapat dituntaskan. ungkapnya.

Ditambahkan pula oleh politisi Nasdem, Edy Syaripuddin menyatakan terkait Pal 4 berdasarkan aspirasi masyarakat mengharapkan jalan mantab,dan perbaikan Jembatan, diharapkan menjadi skala prioritas. Dari anggaran yang telah dibagi tersebut berharap agar proporsinya ditambah untuk jalan Kabupaten pada ruas Orong Telu – Batu Rotok.
“Yang 17 M tersebut ditambahkan terlebih saat ini dilakukan investigasi lapangan, ada juga untuk titik rawan longsor di Lunyuk (KM 22) agar diprioritaskan,” ujarnya. (IA-AR/Dy)










