Sumbawa, InfoaktualNews.com –
Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan Jaminan Hidup (jadup) kepada 297.881 korban gempa di NTB, salah satunya Kabupaten Sumbawa, dimana ada 15 Kecamatan yang terdampak gempa yang akan mendapatkan bantuan Jadup tersebut.
Adapun bantuan Jadup korban terdampak gempa pada tahun 2019 lalu, Jadup ini digelontorkan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) untuk daerah yang terdampak di Kab. Sumbawa serta tersebar di 15 Kecamatan yakni Kecamatan Alas Barat penerima Jadup sebanyak 4941 KK, Kecamatan Alas sebanyak 6281 KK, Kecamatan Buer sebanyak 2157 KK, Kecamatan Utan sebanyak 1676 KK, Kecamatan Rhee sebanyak 70 KK, Kecamatan Ropang sebanyak 3 KK, Kecamatan Orong telu sebanyak 5 KK, Kecamatan Labuan Badas sebanyak 8 KK, Kecamatan Sumbawa sebanyak 6 KK, Kecamatan Moyo Hilir sebanyak 26 kK, Kecamatan Moyo Utara sebanyak 2 KK, Kecamatan Moyo Hulu sebanyak 16 KK, Kecamatan Unter Iwes sebanyak 6 KK dan Kecamatan Lunyuk sebanyak 344. ungkap Kadis Sosial Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Mirajuddin, ST., saat ditemui media ini, kamis (18/2).
Khususnya, Kabupaten Sumbawa memperoleh bantuan korban gempa pada dua tahun silam sebanyak 57.365 Jiwa, penerimaan bantuan jaminan hidup (Jadup) tersebut akan langsung masuk ke rekening masing-masing penerima. Kata Raju sapa akrab pejabat humanis tersebut.
Kendati demikian, Raju juga berharap agar penerima dapat memanfaatkan bantuan tersebut untuk kebutuhannya.
“bantuan korban gempa ini (Jadup, red) menyasar kepada mereka yang belum pernah mendapatkan bantuan, dan kami harap bantuan ini bisa dipergunakan dengan bijak oleh para penerima manfaat,” tegasnya.
Adapun jumlah bantuan jadup yang diberikan untuk Kabupaten Sumbawa sebanyak 15.090 Kepala Keluarga untuk 57.365 jiwa senilai Rp 17,2 miliar. Saat ini, dalam situasi pandemi covid-19 yang berdampak kepada semua lini kehidupan masyarakat terutama perputaran perekonomian sangatlah terasa. papar
Raju.
“Biaya yang dibutuhkan tidak sedikit baik dari sisi penangan darurat maupun upaya pemulihan ekonomi sehingga berdampak pula dalam penetapan kebijakan terhadap prioritas program,” jelas raju.
Ia juga mengatakan bahwa bantuan jadup ini untuk masyarakat agar dapat mulai menata kembali kehidupannya menuju kehidupan yang baik dan normal. Menurutnya, menata perjalanan kehidupan menuju normal tidak dapat dilakukan secara cepat mengingat dampak akibat bencana menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit kehilangan tempat tinggal dan kehilangan anggota keluarga. pungkasnya. (IA-Dy)