Sumbawa, Infoaktualnews.com –
Kasi Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Sumbawa yang juga selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tahun 2020, Rudi Kaharuddin, ST., dalam keterangannya kepada awak media dikantornya, Selasa (16/3), mengungkapkan salah satu proyek pembangunan strategis daerah yang kini masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemda Sumbawa adalah menuntaskan restorasi Istana “Bala Putih” peninggalan sejarah Sultan Sumbawa Muhammad Kaharuddin.
Pasca terbakarnya istana “Bala Putih” yang berada ditengah jantung kota Sumbawa Besar itu terang Rudi Kaharuddin, Memang Pemda Sumbawa sejak tahun 2018 hingga akhir 2020 lalu telah melaksanakan pembangunan dan pembenahannya melalui kegiatan restorasi menggunakan sistem swakelola dengan progres fisiknya baru bisa dicapai 54,56%, dengan alokasi anggaran daerah selama tiga tahun berturut-turut telah terserap mencapai sekitar Rp 15 Miliar dan masih membutuhkan alokasi anggaran belasan Miliaran Rupiah untuk menuntaskan fisiknya 100%.
Ket. Foto: Bangunan Istana Bala Putih
Dengan kegiatan restorasi Bala Putih tiga tahun lalu itu, maka progres fisiknya sudah bisa dilihat saat ini bangunannya telah berdiri seperti semula dengan material kayu didatangkan khusus dari pulau Jawa dan bahkan untuk bagian atap sirap menggunakan kayu ulin yang didatangkan khusus dari Kalimantan telah terpasang dengan baik.
Dimana kegiatan lanjutan retorasi tahun 2021 ini telah dialokasikan anggarannya lewat APBD Sumbawa tahun 2021 hanya sekitar Rp 950 Juta, dengan penggunaan dan pemanfaatannya baru bisa dilakukan setelah tuntas pengukuhan dan pelantikan sejumlah pejabat terkait dengan adanya perubahan nomenklatur pada Dinas PRKP maupun PUPR, sehingga diharapkan kegiatan action mudah-mudahan bisa dilakukan paling lambat Mei 2021 mendatang, tukas Rudi akrab ia disapa.
Lebih lanjut Rudi Kaharuddin menyatakan dengan anggaran tahun 2021 sebesar Rp 950 Juta yang dialokasikan oleh Pemda Sumbawa itu, maka kegiatan lanjutan pembenahan restorasi istana Bala Putih tentu akan disesuaikan dengan skala prioritas, dengan rencana anggaran tersebut akan digunakan dan difokuskan bagi pembenahan plesteran dinding sebelah timur lantai II, pemasangan kusen pintu ruang dalam dan pemasangan tutup plafon menggunakan bahan calsiboard dan lainnya, tentu akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada, ujarnya.
“Dalam kegiatan pelaksanaan restorasi istana Bala Putih ini, kendati terlihat agak tersendat (pelan) tapi pasti berjalan dengan baik, karena memang dalam pelaksanaannya memakan waktu yang cukup panjang menggunakan sistem swakelola, apalagi untuk mengadakan sejumlah material khusus yang dibutuhkan tentu memerlukan waktu bagi pengadaannya, mengingat harus mencari dan disesuaikan dengan keasliannya, karena itu atas dukungan semua pihak disampaikan apresiasi yang mendalam,” pungkas Rudi Kaharuddin ST. (IA-aM)