Sumbawa, Infoaktualnews.com- Menindaklanjuti kunjungan silaturrahmi Gubernur NTB, Dr H Zulkiflimansyah didampingi Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany S.Pd.,M.Pd., beserta sejumlah Pimpinan OPD terkait Pemprov NTB yakni Kadisperindag, Kadis Pertanian, Kadis Ketahanan Pangan dan Kadis Kominfo NTB Minggu (11/6) lalu.
Maka UD Fajar Samudera Sumbawa siap mendropping beras 169 sebanyak 20.000 ton guna memenuhi pasokan kebutuhan beras bagi Pegawai Negeri atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemerintah Provinsi NTB awal Agustus mendatang, ungkap Owner UD Fajar Samudra (Beras 169) Zohran “Orek” kepada Media ini, Sabtu (24/7).

Kedatangan dan kunjungan silaturrahmi Gubernur NTB Dr H Zulkiflimansyah didampingi Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, Pada hari Minggu (11/6) lalu beserta sejumlah Pimpinan OPD terkait dilingkup Pemprov NTB tersebut ke lokasi Pabrik Rice Milling Unit modern (RMUM) penggilingan padi milik UD Fajar Samudra Sumbawa yang menghasilkan beras 169, terang Orek akrab pengusaha muda yang juga politisi Golkar ini disapa.
Dimana memiliki tujuan yang mulia disaat ketidakstabilan harga padi ditingkat petani, oleh karena itu berharap lewat program pembagian TPP kepada Pegawai Negeri (ASN) Pemprov NTB tersebut akan dapat membantu menyerap hasil petani. Khususnya, padi di NTB, supaya tidak terlalu menjadi anjlok harga ditingkat petani, tukasnya.
Orek juga menyatakan sesuai dengan hasil pembicaraan dengan Gubernur NTB, alhamdulillah untuk tahap awal Pemprov NTB memprogramkan pembagian TPP bagi ASN NTB dengan membagikan jenis beras kualitas premium dengan kuantitas 10 Kg setiap ASN yang diperuntukkan bagi sekitar 6.000 lebih ASN dilingkup Pemprov NTB dengan jumlah total kebutuhan beras sebanyak 60.000 ton beras sebulan. Kata orek, dalam hal ini beras 169 Sumbawa mendapat jatah sebanyak 20.000 ton dengan jadwal dropping ke Mataram mulai 1 Agustus mendatang, dengan menggunakan azas pemerataan bagi para pengusaha di bidang pengolahan beras di NTB.
Semoga dengan program pemprov NTB ini, pihaknya berharap tetap menggunakan beras berlabel atau bermerek, agar nanti pihak ASN selaku penerima bisa selektif memilah dan memilih mutu dan kualitas beras yang mana. Sehingga terjadi kompetisi yang sehat di bidang pengelolaan beras, dengan tahap awal dropping diserahterimakan langsung kepada Dinas Ketahanan Pangan Pemprov NTB yang ditunjuk langsung sebagai penanggung jawab pendistribusian beras bagi para ASN di NTB. ungkap orek.
Bahkan Gubernur NTB telah melakukan rapat khusus serta koordinasi dengan 10 Kepala Daerah Kabupaten/Kota di NTB agar dapat mengikuti langkah program dari Pemprov NTB agar suplai kebutuhan beras bagi para ASN dapat menggunakan hasil produksi dari pengelolaan beras yang ada di daerah NTB. dimana untuk Pemda Sumbawa menurut informasi saat ini tengah menyusun regulasi terkait dengan pasokan beras bagi para ASN di daerah ini, paparnya.
“Pandangan saya pribadi selaku owner beras 169, bahwa kebijakan yang diambil oleh Gubernur NTB dinilai sangat tepat dalam rangka membantu kami bagi para pengusaha pengelola beras di daerah. Untuk diketahui bersama seandainya program ini berlanjut kedepannya maka alhamdulillah NTB umumnya telah membantu pembelian padi ditingkat petani sebesar 3% dari seluruh hasil di NTB, khusus Sumbawa terserap 5% hasil panen Sumbawa, sementara serapan Bulog sekitar 80.000 ton (30%). maka ada 35% serapan gabah petani di NTB, sehingga perputaran atau mutasi uang di NTB sangat besar dan jika dihitung secara ekonomi dalam setahun jumlah peredaran uang dari padi/beras saja mencapai ratusan Miliar di NTB,” pungkas Orek.(IA-06)