Sumbawa, infoaktualnews.com – Soal kelangkaan minyak goreng ditengah masyarakat di tanah samawa ini menjadi perhatian publik. Khususnya, Wakil rakyat di DPRD Kabupaten Sumbawa mengundang Pemerintah Daerah dalam hal ini Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Kecil, Industri dan Perdagangan ( KUMKM Indag) Kabupaten Sumbawa, Bagian Ekonomi Setda Sumbawa dan Kanit Ekonomi Polres Sumbawa.
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sumbawa, Drs Mohamad Ansori didampingi oleh Sekretaris Komisi 2 DPRD kabupaten atau Ridwan SP. dan Anggota komisi 2 Muhammad Yasin Musamma SAP.
Ansori menyatakan bahwa, pada dasarnya DPRD mendorong pemerintah daerah segera mengatasi kelangkaan minyak goreng, apalagi ada Permendag no 6 tahun 2022, tentang HET minyak goreng.
Tentunya, Kata Ansori, melalui dinas teknis tentunya kami harapkan, bersama bagian perekonomian yang terkait dengan pengamanan ekonomi / Inflasi, untuk menindak lanjuti Permendag no 6, dengan cara harus melihat stok yang ada di distributor yang ada di Sumbawa tercukupi, dan stok itu segera di distribusikan ke pasar grosir atau eceran, dan menjual kepada masyarakat, Ini adalah tugas tim Dinas Koperasi UMK Indag.
Lanjut dijelaskan Ansori, upaya yang dilakukan bisa dengan operasi pasar di tengah masyarakat. Untuk Barang yang ada distributor di jual bersama tim turun ke lapangan atau aksi langsung sehingga harga minyak goreng terkontrol dan tidak ada permainan harga”. Bebernya.
Terkait dengan UKM yang menggunakan bahan baku minyak goreng sekarang ini menjerit. Saya sebagai koordinator komisi 2 yang membidangi ekonomi sangat menseriusi hal ini, Termasuk sidak di tingkat grosir juga perlu dilakukan karena upaya Pemda belum sampai kesana, sehingga tidak ada permainan harga dan memastikan ada stok. Tutup Ansori.
Ditambahkan oleh Anggota komisi 2 DPRD kabupaten Sumbawa Muhammad Yasin Musamma SAP perlu ada penjelasan dari dinas terkait terhadap kelangkaan minyak goreng pasca keluarnya permendag 6 tahun 2022.
“Kami komisi 2 meminta kepada pemerintah daerah untuk menginfentarisir semua distributor minyak goreng di kabupaten Sumbawa. Bisa saja terjadi pengalihan barang dari toko modern ke pasar tradisional,” cetusnya.
Dikatakannya, Ia meminta Pemda untuk memonitor distributor minyak goreng untuk melakukan pemesanan kepada produsen agar segera dipercepat masuk ke Sumbawa. Karena sebelumnya saya telah turun lapangan kondisi barang kosong di beberapa gerai toko modern. Harapan saya untuk mempercepat pengadaan minyak goreng dari luar Sumbawa kepada distributor atau pengecer di kabupaten Sumbawa. Sehingga menjawab kelangkaan minyak goreng. Sebagaimana telah keluar permendag 6 Tahun 2022 dengan penetapan harga eceran tertinggi kualitas premium 14.000/liter. tungkas yasin akrab disapa politisi Demokrat
Atas hal tersebut Riki Trisnadi SE.M.Si dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa telah dilakukan sidak ke beberapa distributor dan tidak ada penimbunan minyak Goreng. Demikian juga Bagian ekonomi Pemda menyatakan telah di lakukan sidak terhadap minyak goreng, tidak ditemukan penimbunan minyak goreng.
“Hasil inspeksi kami bahwa tidak terdapat display minyak goreng dengan merk apapun di gerai Alfamart dan Indomaret. Begitu juga di gudang penyimpanan. Kondisi ini sudah terjadi beberapa hari ini karena tidak ada minyak goreng dalam pengantaran dari Depo Sumbawa maupun DC Mataram,” jelas Riki
Kemudian lanjutnya, Depo Alfamart Karang Dima sudah melakukan order minyak goreng ke Distributor, namun sampai saat ini belum ada pengiriman. ARL selaku distributor Merk Kunci Mas dan Filma sudah melakukan perjanjian penjualan dengan beberapa retail untuk penurunan harga jual terhadap stok lama. Sementara stok saat ini masih kosong, sudah dilakukan order namun belum ada pengiriman.
BAA selaku distributor Merk Fortune sudah mendistribusikan minyak goreng sesuai harga yang ditetapkan pemerintah, namun jumlahnya masih sangat demikian hal nya SGM selaku retail modern sudah melakukan penjualan minyak goreng sesuai ketentuan pemerintah. Tidak ada display dan stok barang saat ini karena pengiriman dari distributor tidak ada” beber Riki.
Kemudian lanjutnya, pada substansi persoalan bahwa , minyak goreng langka di masyarakat karena tidak ada barang di distributor. Distributor sudah melakukan order namun sampai saat ini belum dapat dipenuhi oleh produsen. Atas hal ini Pemerintah Daerah terus mendorong Distributor untuk mempercepat ketersediaan minyak goreng di Sumbawa dan memastikan harga jual Rp.14.000/liter. Beber Riki.
“Untuk Operasi pasar akan terus di upayakan bila stock minyak goreng tersedia di distributor dan saat ini para distributor sedang mengupayakaan percepatan realisasi stock minyak goreng untuk pasokan kabupaten Sumbawa.” Tutup Riki.
Moh. Akbaruddin, S.STP, M.Tr.I.P perwakilan Bagian Ekonomi Setda Sumbawa menambahkan bahwa bagian ekonomi dalam hal ini berperan dalam melakukan uji sampling terhadap ketersediaan barang dan harga di lapangan. Hasil dari sampling tersebut dibahas dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
“Untuk sidak akan segera dilakukan bersama pemerintah daerah (koperindag dan bagian ekonomi) serta mengajak pihak legislatif khususnya komisi II,” pungkasnya. (IA-**)