Kendati ditengah pandemi covid 19 yang berdampak pada sulitnya perekonomian, gelotoran manfaat ekonomi masih terus dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan di wilayah Perhutani BKPH Manglayang Barat, KPH Bandung Utara.
” Perhutani masih memberikan kontribusi ekonomi buat masyarakat, terutama yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” kata Asper Perhutani BKPH Manglayang Barat Slamet Maryantho, dikawasan Ujung Berung, Bandung, Rabu (9/9/2020).
Potensi hutan yang dikelola saat ini meliputi wisata, budi daya kopi, hijauan makanan ternak serta air pegunungan.
Nilai pendapatan yang diterima masyarakat, dari pengelolaan hutan sebut Slamet mencapai miliaran rupiah.
Berdasarkan data laba rugi BKPH Manglayang Barat, pendapatan kotor Perhutani dari pengelolaan potensi hutan sampai Agustus 2020 mencapai 2,4 miliar. Potensi pendapatan hingga akhir tahun 2020 bisa mencapai 4 miliar rupiah.
” Itu pendapatan Perhutani dari
getah pinus, wisata dan kopi belum dari yang lain,” ungkap Slamet.
Sedangkan pendapatan masyarakat sekitar hutan hingga bulan Agustus 2020 mencapai 1,2 miliar rupiah.
Di wilayah BKPH Manglayang Barat terdapat 12 Lembaga Masyarakat Desa Hutan.
Pengelolaan hutan yang melibatkan masyarakat melalui pola Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
” Kalau dilihat dilapangan tingkat pendidikan lebih baik, tidak sedikit malah yang telah beribadah haji,” tuturnya.
Bahkan ditengah pandemi covid 19 hutan menjadi angin segar bagi ekonomi masyarakat.
Meski pendapatan dari pengelolaan hutan mengalami penurunan akibat pandemi covid 19, masyarakat masih bisa menikmati hasilnya.
Pendapatan dari sektor wisata yang selama ini menjadi primadona mengalami penurunan.
” Sejak pandemi pendapatan wisata turun 50 persen, setelah beroperasional kembali penurunannya mencapai 35 persen,” imbuh Slamet.
Pasalnya, pada saat ini ada pengurangan jam operasional wisata, yakni dari jam 8 sampai jam 5 sore. Kondisinya diperparah dengan penutupan sementara untuk kegiatan wisata camping.
” Tapi Alhamdulillah meski turun masyarakat masih bisa punya penghasilan,” tandasnya.
Slamet berharap masyarakat memiliki kepercayaan diri, tetap produktif dan disiplin menggunakan protokol covid 19 saat bekerja dihutan.
Disebutkan dia, pihaknya juga memperhatikan keselamatan masyarakat yang beraktifitas dihutan dengan memberi insentif kesehatan melalui pemberian produk madu secara gratis.
” Jadi selain masker ,hand sanitizer kita juga berikan madu dan vitamin untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang bekerja dihutan,” pungkasnya. (sas)