SUMBAWA, infoaktualnews.com – Dua wakil rakyat dari Politisi Partai Golkar Muhammad Zain dan Politisi Partai Nasdem Hasanuddin, mensoroti serapan jagung petani kurang maksimal dilakukan oleh Bulog membuat para petani mengeluh terkait hal tersebut dan meminta Pemerintah Daerah gerak cepat dalam bertindak dalam melakukan pengawasan terhadap persoalan Jagung dan Gabah ini.

Rosi akrab disapa Anggota Komisi II DPRD Sumbawa ini tegaskan bahwa, serapan jagung petani di lapangan baru mencapai sekitar 5 persen. Sebab sebut dia, harga jagung sangat jauh dari Harga Pokok Pembelian (HPP) sehingga di bawah masyarakat teriak-teriak terkait persoalan hasil panen jagung panen petani.
Sampai saat ini, terang politisi Golkar Rosi, belum ada nampak serapan jagung petani oleh Bulog.
“Kami berharap agar bulog menjalan sesuai instruksi Mentan RI agar bisa menyerap Jagung hasil panen para petani. Kita melihat pihak Bulog hanya fokus dalam serapan Gabah Petani saja,” kata Rosi akrab disapa Wakil Rakyat Dapil II Sumbawa ini.
Lanjutnya, Ia katakan, sebelumnya DPRD telah menggelar pertemuan dengan para stakeholder terkait seperti hal Bulog, Pemda Sumbawa dan para pengusaha terkait persoalan Jagung dan Gabah para petani. Masih kata Rosi, terkait serapan jagung ini, Bulog Sumbawa belum ada tempat penyimpanan “Gudang” karena serapan jagung tahun 2024 lalu mencapai 26 ribu ton belum dikeluarkan atau terkirim sampai saat ini. tuturnya.
“Jadi, persoalan gudang penyimpanan ini jadi kendala dalam serapan Jagung. Kami berharap Pemda kedepannya bisa memfasilitasi untuk membangun gudang di setiap zona misalnya wilayah timur di Empang atau Plampang, wilayah Barat bisa di Utan atau Alas, Wilayah Selatan bisa Moyo Hulu dan Zona Tengah,” harap Rosi.
Oleh karena itu, Pemda harus mencari solusi terkait serapan jagung ini, Masih kata Rosi, Pemda juga harus gerak cepat dalam melakukan pengawasan di lapangan sejauhmana Bulog sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam melakukan serapan Jagung dan Gabah petani. Sehingga apa yang menjadi kendala Bulog di lapangan juga bisa dibantu oleh Pemda dalam hal ketersediaan Gudang.
“Kami berharap peran serta pemda untuk turut serta dalam mencari solusi untuk serapan Jagung para petani di lapangan serta melakukan komunikasi kembali ke Pemerintah Pusat untuk mencari solusi terbaik untuk rakyat Sumbawa,” pungkasnya.

Hal senada juga ditegaskan, Politisi Nasdem Hasanuddin, pemerintah harus melakukan terobosan dalam persoalan serapan jagung petani di lapangan ini. Sebab kata dia, serapan Bulog terhadap jagung hasil panen petani ini tidak nampak sama sekali.
Lalu kemudian, ungkap Daeng Unding akrab disapa Wakil rakyat Dapil III Sumbawa ini, Manfaat Bulog di Lapangan seperti apa dilapangan karena syarat dan ketentuan yang ditetapkan itu sangatlah berat seperti Kadar Air (KA) 14, Kemasan dan Jahitannya serta jagung harus di blower. Maka semua syarat diberikan ke petani itu, sangatlah mustahil karena tidak ada para petani di Sumbawa bisa melakukan hal tersebut. Dan dari syarat-syarat serapan untuk jagung petani itu hanya mencapai 00,1 persen.
“Kami berharap agar bulog bisa lebih giat ke lapangan untuk melakukan sosialisasi di lapangan terkait Jagung ini karena belum nampak serapan di lapangan namun kalau serapan Gabah petani barulah keliatan tidak seperti serapan jagung ini. Atau Bulog menerapkan standar Ganda antara Jagung atau Padi,” ujarnya. (IA)