Aktivis HMI Asahan, ‘Batubara Milik Kami Tak Pantas Di Obok Obok Orang Luar

Batubara INFOAKTUALNEWS.COM – Menyikapi aksi demonstrasi yang digelar Gerakan Rakyat Berantas Korupsi (GERBRAK) di depan Kantor KPK, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung pada Rabu (30/7) lalu, Aktivis HMI Asahan, Zailani, menyampaikan sikap kritis sekaligus seruan untuk tetap menjunjung asas praduga tak bersalah.

Aksi GERBRAK yang menyoroti dugaan korupsi Bupati Batubara, Baharuddin Siagian, dinilai belum didasari bukti konkret dan berpotensi menjadi pembunuhan karakter. Menurut Zailani, yang juga mahasiswa IAIDU dan putra asli Batubara, tuduhan tersebut terkesan dibuat untuk kepuasan segelintir pihak.

Kita sepakat korupsi harus dilawan, tapi tidak dengan menuduh tanpa dasar hukum yang kuat. Apalagi tuduhan itu datang dari orang yang bukan warga Batu Bara,” ujarnya. Ia menegaskan, kepedulian terhadap daerah sebaiknya diwujudkan melalui kritik membangun, bukan framing negatif.

Zailani menyoroti kiprah mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut yang dinilainya positif, terutama dalam mendorong kemajuan pemuda di Sumatera Utara. Menurutnya, pemberitaan negatif yang masif justru mengaburkan kerja baik yang sudah dilakukan.

Kita harus menjaga marwah birokrasi dan menghormati hasil audit. Namun, jangan sampai proses yang belum tuntas mencederai integritas seseorang,” tegasnya.

Pernyataan ini merespons temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyeret nama mantan Kadispora Sumut. Zailani mengingatkan agar temuan BPK dilihat secara objektif dan ditindaklanjuti sesuai prosedur, bukan dijadikan alat politik untuk merusak reputasi.

Ia juga mempertanyakan kelanjutan kasus tersebut. “Apakah sudah ada pengembalian? Apakah pihak rekanan sudah memberikan klarifikasi? Informasi yang kami terima, perusahaan terkait sudah menyelesaikan kewajibannya. Maka jangan digiring seolah belum ada penyelesaian,” katanya.

Zailani mengajak publik dan media untuk tidak tergesa-gesa menarik kesimpulan yang bisa merugikan pihak tertentu. Menurutnya, menjaga objektivitas dan asas keadilan adalah kunci membangun kepercayaan publik terhadap birokrasi.

Dengan kontribusi positifnya di bidang kepemudaan, mantan Kadispora Sumut dinilai layak mendapatkan perlakuan yang adil, baik dalam proses hukum maupun pemberitaan,(IA/RF).

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)