SUMBAWA, infoaktualnews.com – Bersama BAZNAS Sumbawa, Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa Hj Ida Fitria Syarifuddin Jarot SE., Jumat (5/12), membagikan sejumlah paket sembako dan bantuan ke masyarakat.
Terlebih juga untuk mencegah Stunting di Daerah. Ini salah satu, ikhtiar untuk wujudkan Sumbawa bebas Stunting.
Sinergi yang Menginspirasi
Yang membuat kegiatan ini berbeda adalah kekuatan kolaborasi yang terbangun.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumbawa, Hj. Ida Fitria Syarafuddin Jarot, S.E., yang langsung menyerahkan bantuan, menyoroti pentingnya kerja bersama.
“Stunting tidak bisa dikalahkan oleh satu pihak saja. Butuh kolaborasi solid: dari pemerintah, organisasi wanita, ulama, hingga pelaku usaha. Hari ini membuktikan, ketika kita bersatu, perubahan nyata itu mungkin,” tuturnya sambil menyapa para penerima bantuan dengan hangat.
Hj Ida akrab disapa juga didampingi Ketua GOW Kabupaten Sumbawa, Dra. Hj. Sudarti Ansori, bersama jajaran penting lainnya.
H. Junaidi, M.Si (Kepala DP2KB Kabupaten Sumbawa), Drs. Iwan Sofian (Camat Sumbawa), Pimpinan Bank NTB Syariah Cabang Sumbawa dan Para Lurah se-Kecamatan Sumbawa.
Kehadiran lintas sektor ini bukan sekadar seremonial, tapi komitmen bersama untuk memastikan tidak ada anak Sumbawa yang tertinggal.
Dari Konsumtif ke Produktif: Strategi Jangka Panjang.
Apa yang membedakan Baznas Sumbawa dari lembaga lain adalah visi jangka panjang mereka.
Program Jumat Berkah – Jumat Peduli yang rutin dijalankan mencerminkan pendekatan holistik:
Sumbawa Cerdas: Memastikan anak-anak dari keluarga rentan tetap bisa mengenyam pendidikan berkualitas.
Sumbawa Taqwa: Memperkuat fondasi spiritual keluarga sebagai benteng dari tekanan hidup.
Sumbawa Sehat: Intervensi gizi dan kesehatan untuk mencegah stunting sejak dini.
Tiga pilar ini saling menguatkan, menciptakan ekosistem dukungan yang berkelanjutan.
Edukasi, Bukan Sekadar Bantuan
Hj. Ida Fitria menekankan pentingnya pendampingan di samping distribusi bantuan fisik.
“Kami tidak hanya serahkan sembako lalu pergi. Tim kami memastikan keluarga penerima mendapat edukasi gizi, pemahaman tumbuh kembang anak, dan pendampingan berkelanjutan. Karena stunting bisa dicegah jika kita tahu caranya,” jelasnya.
Pendekatan ini mencerminkan pemahaman mendalam: kemiskinan dan stunting bukan sekadar kurang makan, tapi juga kurang pengetahuan.
Suasana Penuh Kebersamaan
Acara yang berlangsung tertib ini ditutup dengan penyerahan bantuan secara bergiliran. Tak ada hiruk-pikuk, yang ada adalah kehangatan dan rasa saling peduli.
Para mustahik menerima bantuan dengan senyum lega. Beberapa ibu terlihat berkaca-kaca – bukan karena sedih, tapi karena merasa tidak berjuang sendirian.
Seorang ibu penerima bantuan, Ibu Siti (34), berbagi harapannya:
“Alhamdulillah, dengan bantuan ini beban sedikit terangkat. Yang paling berarti bukan hanya sembako-nya, tapi perhatian dan edukasi yang kami dapat. Kami jadi tahu bagaimana menjaga anak agar tumbuh sehat.”
Bukti Nyata: Zakat yang Bergerak
Kegiatan distribusi ZIS hari ini menjadi bukti konkret bahwa zakat bukan sekadar ritual tahunan, tapi instrumen pemberdayaan sosial yang powerful.
Ketika disalurkan dengan tepat sasaran, didampingi strategi matang, dan dijalankan dengan sinergi solid, maka zakat mampu Menjadi bantalan ekonomi keluarga rentan, Mencegah stunting sejak dini, Memberdayakan mustahik menuju kemandirian dan Membangun solidaritas sosial yang kuat. pungkasnya. (IA)












