SUMBAWA, infoaktualnews.com — Di atas lahan tandus Bendungan Beringin Sila, sebuah gerakan besar dimulai. Bukan sekadar seremonial penanaman pohon biasa. Ini adalah titik balik bagi masa depan Sumbawa. Ini adalah Safari Sumbawa Menanam.
Fakta Mengejutkan yang Harus Anda Tahu, Tahukah Anda?,
Ada 51.434 hektare hutan di Sumbawa dalam kondisi sangat kritis, tersebar di 91 desa, 131.000 hektare hutan berpotensi kritis di 95 desa, 41.000 hektare kawasan non-hutan dalam kondisi kritis.
“Artinya? Kita membutuhkan 51 JUTA POHON untuk menyelamatkan Sumbawa!
Angka yang mencengangkan. Tantangan yang luar biasa. Tapi bukan tidak mungkin,” kata Bupati Sumbawa.
Gerakan yang Berani Dimulai
Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, membuktikan kepemimpinan sejati bukan hanya bicara tapi bertindak nyata. Meski mendapat tekanan dan penolakan dari beberapa kelompok, namun tidak surut.
Satgas Pengaman Hutan terus berjalan. Dan kini, gerakan penanaman massal dimulai!
Hari ini, bukan besok. Di sini, bukan di tempat lain.
Lanjutnya, Haji Jarot target pertama sebanyak 93 Hektare, berada di 3 Lokasi yakni seperti Bendungan Beringin Sila, Kecamatan Utan 5.000 bibit pohon Kemiri, Mangga, dan Asam Lokasi strategis sebagai daerah tangkapan air. Lalu untuk Lokasi kedua di Kawasan Bara Batu (eks Kampung Banjir), Moyo Hilir 12.000 bibit Sengon dengan Lahan kritis seluas 30 hektare dan lokasi ketiga arena Pacuan Kuda, Desa Moyo Hilir sebanyak 500 bibit Jambu Kristal dan Mangga seluas Luas area 3 hektare.
“Jadi, total ada sebanyak 17.500 pohon yang ditanam dalam sehari,” ucapnya.
Bukan Hanya Hijau, Tapi Juga Menguntungkan
Inilah yang membuat gerakan ini berbeda:
Pertama Kemiri memiliki Nilai ekonomi tinggi untuk minyak dan industri.
Kedua Mangga yang Buah bernilai jual, bisa dinikmati masyarakat.
Ketiga Asam dengan Bumbu dapur yang selalu dibutuhkan.
Keempat Sengon yang Kayu berkualitas untuk industri dan Jambu Kristal dengan Buah premium dengan harga jual tinggi.
“Pohon-pohon yang kita tanam memiliki nilai ekonomis tinggi dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” tegas Jarot akrab disapa.
Momentum Terus Bergulir
Safari Sumbawa Menanam tidak berhenti di sini. Beberapa kecamatan sudah mengajukan diri untuk menjadi lokasi berikutnya: Kecamatan Lenangguar, Kecamatan Empang dan Kecamatan Lunyuk serta masih banyak lagi yang akan menyusul!
“Saya mengajak seluruh masyarakat ikut dan bergabung dalam Safari Sumbawa Menanam ini. Bibit akan disediakan, bersama dan berkolaborasi dengan riang gembira menanam untuk investasi kehidupan masa depan,” ajak Haji Jarot.
Dan bibit GRATIS disediakan pemerintah, sambung Haji Jarot, Pohon bernilai ekonomi tinggi, lalu kemudian untuk anak cucu kita di masa depan, Menjaga sumber air yang kita butuhkan setiap hari dan menjadikan Sumbawa role model pelestarian lingkungan untuk dunia.
Tanpa Hutan = Tanpa Air = Tanpa Kehidupan
Mari kita jujur: Lahan gundul di atas bendungan mengancam pasokan air kita. Hutan kritis mengancam mata air kita. Jika kita tidak bertindak sekarang, apa yang akan kita wariskan untuk anak cucu kita?
Tanah tandus? Sumber air yang habis? Bencana kekeringan?
Tidak! Kita punya pilihan. Dan pilihan itu dimulai hari ini.
Visi Besar: Sumbawa sebagai Role Model Dunia
“Mari kita hijaukan Sumbawa. Mari kita jaga hutan kita dan mata air kita. Kita bangun Sumbawa yang hijau lestari untuk anak cucu kita ke depan. Kita jadikan Sumbawa sebagai role model untuk pelestarian lingkungan untuk masyarakat kita dan untuk dunia,” ungkap Haji Jarot.
Ini bukan mimpi kosong, tegasnya, Ini visi yang sudah mulai diwujudkan. “Dan kita bagian dari sejarah ini,” cetus Haji Jarot.
Saatnya Bertindak!
Jangan hanya jadi penonton. Jangan hanya mengeluh tentang cuaca panas, kekeringan, atau banjir. BERGERAKLAH!
Apa yang Bisa Anda Lakukan?
Ikut Safari Sumbawa Menanam di kecamatan, Ajak keluarga, tetangga, dan komunitas, Rawat pohon yang sudah ditanam, Jaga hutan dan sumber air di sekitar.
“Mari Bersama Membangun Sumbawa Hijau Lestari. Ini bukan program pemerintah semata. Dan ini bukan tanggung jawab Bupati saja serta tanggung jawab kita semua. Untuk Sumbawa, anak cucu kita, masa depan yang lebih hijau, sejahtera, lebih lestari,” pungkasnya. (*)












