Paska dibukanya objek wisata dikawasan hutan wilayah Bandung Utara, pihak Perhutani KPH Bandung Utara mengaku optimis , objek wisata aman untuk dikunjungi.
Hal ini diungkapkan Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin, ia mengatakan sesuai anjuran pemerintah semua protokol kesehatan covid 19 dilakukan secara disiplin.
Semua ketentuan pemerintah kita ikuti dengan disiplin. Insya Allah dengan begitu kita optimis wisata di wilayah Perhutani KPH Bandung Utara aman dikunjungi, ” tukasnya ,Rabu ( 24/6/2020) di Bandung.
Penerapan protocol covid diterapkan mulai dari pembatasan jumlah pengunjung dan jam operasional, pengecekan suhu, penggunaan masker pengunjung, penyediaan tempat cuci tangan, himbauan jaga jarak hingga patroli petugas untuk memastikan tidak ada kerumunan dilokasi wisata.
Sementara itu KSS Irva Herliyanty KSS Ecotourism Perhutani KPH Bandung Utara menjelaskan antusias pengunjung wisata sebenarnya sudah terjadi sebelum objek wisata dibuka.
” Sebelumnya banyak pengunjung datang tapi kita belum bisa terima. Karena kita mengikuti pemerintah. Objek wisata dibuka pertanggal 13 Juni, setelah ada surat edaran dari Bupati Bandung Barat dan Dibudpar Kabupaten Bandung, ” bebernya.
Perhutani KPH Bandung Utara bersama masyarakat sekitar hutan saat ini mengelola 33 objek wisata alam. Dari jumlah tersebut saat ini hanya 12 objek wisata yang beroperasional.
Yang sudah buka diantaranya dikawasan hutan Lembang dan Manglayang. Seperti Puncak Bintang, Batu Kuda, Curug Cikengkrang, Curug Cimahi, Geger Bintang Matahari, Pal 16, Curug Layung serta LHI Jaya Giri.
” Sejauh ini berdasarkan pemantauan kami pengunjung cukup ramai, seperti di Puncak Bintang dan Geger Bintang Matahari, ” imbuh Irva.
Khusus untuk wisata camping, masih belum diperbolehkan. Kendati demikian, dikatakan Komarudin, pihaknya sedang melakukan inovasi agar wisata camping bisa segera dibuka.
” Kami akan terapkan pembatasan kapasitas tenda misalnya tenda untuk dua orang disii satu orang, intinya tenda diisi 50 persen orang dari kapasitanya. Ada jarak juga antar tenda minimal 3 meter”, tuturnya.
Disamping itu lanjut Komarudin rencananya akan diadakan pemisahan blok pengunjung Bandung dan luar Bandung.
” Ini semua kita lakukan untuk kewaspadaan sekaligus menjaga keselamatan pengunjung,” pungkasnya. (fifa)