Sumbawa, Infoaktualnews–
Setelah berlangsung selama 5 (lima) hari masa tanggap darurat bencana Kebakaran di Desa Baturotok Kecamatan Batulanteh yang menyebabkan 72 rumah hangus yang dihuni sebanyak 280 jiwa, bantuan logistik terus berdatangan namun distribusi Logistik bantuan korban kebakaran mengalami kendala diakibatkan biaya Droping yang cukup mahal hingga 7 juta rupiah, menyikapi hal tersebut Pimpinan cabang GP Ansor Sumbawa meminta agar perusahaan di Sumbawa bisa membantu kerahkan armada angkut logistik untuk korban kebakaran
“Dimasa tanggap darurat bantuan terus berdatangan namun biaya angkut mahal, oleh karenanya kami meminta Perusahaan disumbawa yang memiliki kendaraan memadai agar bisa membantu droping logistik untuk korban kebakaran, yang mengendap di posko Kecamatan Orong Telu” kata Abdul Haris ketua GP Ansor Sumbawa, Rabu (11/11)
Dia menyebut kebutuhan mendesak untuk korban harus segera disalurkan seperti makanan obat-obatan, selimut dan kebutuhan bayi yang hari ini terhambat karena faktor biaya pengiriman
“Biaya distribusi sangat mahal tidak sebanding dengan harga logistik, bisa dibayangkan biaya angkut dari Sumbawa menuju Baturotok sebesar 6 sampai 7 juta rupiah” ungkapnya
Dia menambahkan, biaya angkut dari sumbawa transit posko Kecamatan orong telu 3 juta rupiah itupun karena kondisi jalan yang terjal, sedangkan biaya dari orong telu menuju lokasi kebakaran, memakan biaya cukup mahal sampai dengan 3 juta rupiah
“Karena faktor biaya, itulah sebabnya logistik banyak tertampung di Posko kecamatan Orong telu, dan Posko-posko yang tersebar di kabupaten Sumbawa” terangnya
Mengingat lokasi kebakaran harus segera dibersihkan karena intensitas curah hujan sudah mulai mengguyur desa maka dari itu perlu adanya tenaga pembersih dan armada angkut Puing bangunan rumah sisa kebakaran. (Ian-ma)