Sumbawa, InfoaktualNews.com –
Pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP), pabrik penggilingan padi modern Sumbawa yang berlokasi di Dusun Unter Malang Desa Lape Kecamatan Lape, yang dibiayai pembangunannya lewat penyertaan modal negara (PNM) tahun 2020 senilai Rp 70 Miliar, yang dipercayakan penanganan pembangunan fisiknya kepada PT Boma Bisma Indra asal Surabaya Jawa Timur. Kini tengah dilaksanakan pekerjaan cut & fill, penggalian serta pengurukan tanah, sehingga optimis paling lambat bulan Juni 2021 mendatang proyek tersebut sudah bisa diselesaikan dengan baik, ujar Kepala Perum Bulog Wiayah I Sumbawa Kurnia Rahmawati STP dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (17/11).
Lanjutnya, hingga pertengahan Nopember, pelaksanaan pekerjaan lapangan tahap pertama atas proyek pembangunan MRMP di Kecamatan Lape itu sejauh ini berjalan On The Track sesuai dengan schedule program yang ditetapkan. Diawali dengan pendirian direksikit, pemagaran keliling lokasi, dropping pasokan material, alat berat dan tenaga teknis, sehingga tahapan pekerjaan Cut & Fill maupun kegiatan pengerukan tanah tengah berjalan. Bahkan sample tanah pengerukan yang digunakan telah dikirim ke laboratorium Surabaya untuk dapat diketahui mutu dan kualitasnya, apakah masuk dalam spesifikasi untuk dapat digunakan atau tidak.
Kemudian, sejumlah alat berat, pasokan kebutuhan material dalam keadaan On-Site di lokasi serta didukung 8 orang tenaga ahli plus belasan tenaga kerja lokal setempat terang Nia akrab pejabat muda low profil ini disapa, semuanya dalam keadaan siap pakai, dimana khusus untuk kegiatan pengerukan tanah yang akan dimanfaatkan dan digunakan bagi mendukung pondasi MRMP. Terlebih kata dia, pihak kontraktor pelaksana telah mengadakan kerjasama dengan Sub Kontraktor lokal. Sehingga pola pemberdayaan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan untuk pelaksanaan item pekerjaan pondasi bangunan MRMP ini akan dapat dituntaskan dalam tahun 2020 ini, kemudian dilanjutkan dengan tahapan berikutnya pada tahun 2021 mendatang, paparnya.
Kendati demikian, mengingat sistem pelaksanaan dari proyek MRMP ini menggunakan sistem “Multi Years – Tahun Jamak”, Maka kami sangat optimis paling lambat bulan Juni 2021 mendatang pembangunannya sudah bisa dituntaskan sebagaimana yang diharapkan kata Nia, Dan menyangkut soal seluruh perizinan dinilai sudah tak ada masalah, karena Pemda Sumbawa melalui OPD terkait sangat membantu dan memberikan dukungan dengan baik.
Lebih jauh, Nia juga menjelaskan pembangunan MRMP di Sumbawa ini merupakan satu-satunya pabrik padi modern di NTB, yang nantinya akan dilengkapi dengan 4 unit driyer masing-masing memiliki kapasitas 30 ton per hari dan 3 unit SILO dengan masing-masing kapasitas 2.000 ton (total 6.000 ton). Diharapkan oleh Perum BULOG kedepan akan mampu menyerap gabah/beras lebih optimal, sebab dengan adanya sarana pengeringan dan pengolahan tersebut. Maka Perum BULOG dapat langsung membeli gabah petani dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) sehingga dapat berperan dalam melakukan stabilisasi harga, dan harga gabah tidak jatuh pada saat panen atau produksi serta harga beras stabil, ungkapnya.
“Karena itu, pihaknya menyampaikan atensi, apresiasi dan terima kasih yang mendalam atas dukungan semua pihak. Khususnya, warga masyarakat Lape yang telah menyambut dan mendukungnya dengan antusias atas proyek pembangunan MRMP tersebut. Tentu dengan harapan kedepannya akan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani dan penyerapan tenaga kerja lokal serta berkembangnya usaha warga untuk supporting ketersediaan material dan sumber daya lain yang dibutuhkan proyek,” pungkas Kurnia Rahmawati
Sementara itu, Deputi Project Manager PT. Boma Bisma Indra Surabaya Jawa Timur Yudi Wahyu Purnomo menyatakan pembangunan MRMP di lokasi Unter Malang yang menyerap anggaran pembangunannya mencapai sekitar Rp 70 Miliar, dengan penandatanganan kontrak pekerjaan proyek kepada PT Boma Bisma Indra asal Surabaya Jawa Timur telah dilakukan sejak 29 Agustus 2020 lalu. ungkapnya.
Kata dia, dengan kegiatan action lapangan telah dimulai awal Oktober lalu hingga saat ini berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga optimis paling lambat bulan Juni 2021 mendatang pabrik penggilingan padi modern dan terbesar di NTB ini sudah bisa selesai dan dapat dimanfaatkan dengan baik bagi kepentingan masyarakat di daerah ini, tukasnya. (IA-Am)