Sumbawa, InfoaktualNews –
Pemda Sumbawa melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Sumbawa, kini tengah membuat Detail Engeneering Desaian (DED) bagi pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang direncanakan akan dibangun pada tahun 2022 mendatang, dengan mengambil lokasi dikawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Raberas Kecamatan Sumbawa, yang diperkirakan menyerap anggaran biaya miliaran rupiah.
Sementara itu, saat ditemui tim media InfoaktualNews diruang kerjanya, Senin (4/1) Kepala Dinas PRKP Sumbawa Drs H Burhanuddin MT didampingi Kabid Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Erma Hadi Suryani, ST., mengungkapkan tentang kondisi pengelolaan air limbah di Kabupaten Sumbawa yang dinilai telah berjalan cukup baik, dengan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Kabupaten Sumbawa hampir melayani seluruh wilayah daerah ini.
Lanjutnya, dari hasil data evaluasi yang dilakukan terang Haji Bur akrab pejabat muda low profil ini disapa, sejak tahun 2015 hingga tahun 2019 sebanyak 67 unit IPAL komunal yang telah dibangun, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 3.275 KK, oleh karena itu dalam rangka lebih mengintensifkan pengelolaan air limbah dan lumpur tinja kedepannya kearah yang lebih baik, Maka Pemda Sumbawa tengah menggodok rencana bagi pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dengan rencana akan dibangun pada tahun 2022 mendatang dilokasi TPA Raberas, yang dilengkapi dengan sarana prasarana dan sejumlah fasiltas penunjang, baik itu teknologi dan peralatan yang digunakan, tukasnya.
“Menyangkut soal berapa jumlah serapan anggaran bagi pembangunan IPLT dimaksud, sejauh ini belum bisa diestimasikan, karena sedang dalam proses penuntasan DED-nya, namun kita berharap ada dukungan bantuan anggaran dari Pusat melalui Kementerian pada tahun 2022 mendatang,” kata Haji Bur.
Kemudian, hal senada juga diungkapkan
Kabid Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Erma Hadi Suryani, ST., sesuai dengan laporan antara penyusunan DED IPLT Kabupaten Sumbawa, semuanya secara detail telah tercantum dengan jelas tentang rencana desain bangunan, wilayah pelayanan dan kapasitas IPLT, pemilihan lokasi IPLT, rencana daerah pelayanan, perhitungan kapasitas IPLT, target layanan, volume lumpur tinja, konsep desain IPLT, karakteristik lumpur tinja, kriteria pengolahan lumpur tinja, pemilihan alternatif teknologi pengolahan lumpur tinja, karakteristik lumpur tinja, rencana dimensi, analisis proses pengolahan dan program lainnya.
Ia juga menjelaskan, terkait beberapa parameter pada IPAL dinilai masih berada dibawah karakteristik lumpur tinja yaitu BOD, COD dan TSS, hal ini dikarenakan sampel yang diambil telah melalui proses pengolahan di unit sehingga telah mengalami reduksi beban pencemar, namun beberapa parameter tersebut masih di atas karakteristik air limbah tidak terolah menurut Metcalf & Eddy (1991), paparnya. (IA-aM*)