SUMBAWA, infoaktualnews.com – Target penerimaan pendapatan Daerah (PAD) dari Pasar di Daerah ini ditargetkan sekitar Rp 5 Miliar pada tahun 2023.
Karena itu, PAD dari pasar ini bersumber dari tiga item retribusi, yakni seperti retribusi dari jasa pasar, retribusi pelayanan sampah, retribusi parkir.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, Dr. Dedy Heriwibowo, S.Si., M.Si.,kepada media ini, Selasa (12/12).
“Iya, pendapatan PAD dari pasar baru mencapai sekitar Rp 3 Milyar,” kata Dr Dedy akrab disapa pejabat low profile ini.
Dikatakan Dedy, kondisi pasar saat ini agak sepi dari tahun sebelumnya baik dari segi pedagang maupun pembeli mengalami penurunan sehingga berdampak pada penerimaan retribusi pasar. Sebut dia, pihaknya sebagai Dinas terkait yang mengumpulkan retribusi itu semua setiap harinya lalu kemudian disetorkan ke kas Daerah.
“Jika melihat dari data yang ada, dari pedagang saja mengalami penurunan 30-40 persen di Pasar Seketeng baik di petak los maupun pelataran,” ungkap Dedy.
Kenapa demikian bisa terjadi Kata dia, pola masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sekarang tidak harus datang ke pasar, seperti contoh misalnya pedagang ikan dari pola konsumen banyak berubah dengan membeli cara pesan online terima ditempat. Belum lagi pedagang yang mengunakan mobil atau motor secara langsung di depan rumah warga karena itu orang lebih cendrung berbelanja melalui pesan online ataupun didepan rumah mereka. Semua hal itu tidak bisa dibendung karena kemajuan teknologi dan perubahan pola masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli. bebernya
“Kedepannya, kami ikhtiar dalam melakukan pengelolaan pasar dengan maksimal dengan perubahan pola yang terjadi ini. Oleh Sebab itu, kami juga ingin mengundang pedagang besar yang memiliki perwakilan atau display di pasar sebagai tempat melakukan transaksi berskala besar yang relatif terjangkau harga sewa dibandingkan membuka diluar dengan membuka toko sebagainya,” ujarnya
Lanjut Dedy, kedua juga pola pengelolaan pasar akan berkolaborasi dengan masyarakat lokal melalui koperasi agar bisa dirasakan manfaatnya masyarakat sekitar dengan kerjasama dengan Pemerintah Desa sehingga konflik sosial dibawah bisa dikendalikan.
“Kami juga tetap mencari solusi agar pasar tetap bertransformasi seperti dulu fungsi pasar sebagai tempat aktifitas perekonomian masyarakat tidak saja seperti dulu berdagang secara konvensional akan tetapi bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman,” harapnya (IA)