SUMBAWA, infoaktualnews.com – Persoalan kelangkaan Gas LPG 3 kg kembali terjadi di tanah samawa membuat resah masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq SH menyuarakan keprihatinannya yang mendalam terkait kelangkaan gas yang berdampak langsung pada kelangsungan hidup masyarakat. ujarnya, Kamis (14/8).
“Kami berharap ke Pemerintah Daerah untuk segera mengambil tindakan konkret dalam mengatasi permasalahan kelangkaan Gas LPG 3 Kg,” tegas Rafiq akrab disapa politisi PDIP.
Lanjutnya, pihaknya menerima banyak keluhan terkait dengan kelangkaan dan mahalnya gas LPG 3 Kg ini. “Saya memberikan attensi dan apresiasi ke pemda Sumbawa yang telah berkoordinasi dengan pertamina badas terkait langka dan mahalnya gas elpiji. Tinggal sekarang kita kawal hasil komunikasi sambil tetap memantau kondisi di lapangan,” kata Rafiq.
Dirinya akan minta komisi II DPRD Sumbawa untuk sikapi masalah ini dengan serius. Sebab sebut dia, apapun masalahnya, sosialisasikan kepada masyarakat, sehingga tidak menimbulkan keresahan.
Menurutnya, sangat memahami kesulitan memenuhi Kebutuhan dasar akibat kelangkaan gas LPG 3 Kg karena Gas merupakan bahan bakar utama bagi banyak rumah tangga untuk memasak dan keperluan sehari-hari lainnya. Masih kata dia, sektor usaha kecil dan menengah, seperti warung makan dan pedagang kaki lima, sangat bergantung pada gas.
“Kelangkaan ini dapat mengganggu aktivitas ekonomi mereka dan mengancam mata pencaharian,” cetus Rafiq.
Pemerintah Daerah sambung dia, mengambil langkah-langkah kongkrit, melakukan investigasi mendalam, penyebab kelangkaan ini. Apakah karena distribusi yang tidak merata, penimbunan, atau faktor lainnya. Untuk itu, perketat pengawasan distribusi gas untuk mencegah penyelewengan dan memastikan pasokan sampai ke masyarakat. harapnya.
“Kami mendorong Pemda untuk terus melakukan koordinasi dengan tim seperti Diskoperindag, APH (Kepolisian, red) untuk melalukan investigasi terkait masalah kelangkaan elpiji ini. Apakah karena memang tidak ada barangnya atau ada barang tapi tidak terdisbusi dengan baik atau ada oknum-oknum nakal yang bermain. Ini yang harus kita clearkan,” pungkasnya (IA)