News  

Bertekad Raih WBK-WBBM, Inilah! Langkah Imigrasi Sumbawa

Ket. Foto; Kanim Imigrasi, Pungki Handoyo

Sumbawa, Infoaktualnews.com – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa yang berada dikawasan Jalan Garuda menuju Labuan Sumbawa, kini bertekad untuk dapat meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK-WBBM).

Oleh karena itu, berbagai upaya pembenahan atas sejumlah sarana prasarana dan fasilitas penunjang telah dilakukan. Dimana kondisi fisik dan tampilan gedung kantornya telah berubah yakni semula gedungnya berwarna biru kini telah dirubah dengan warna cat merah putih.

Bahkan terlihat bersih dan apik dengan penataan ruangan dan taman yang cukup asri, dengan perubahan pelayanan publikpun dilakukan dalam rangka memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi warga masyarakat (pengunjung) selaku pengguna jasa Keimigrasian, termasuk mendukung program Zero Waste yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB maupun Sumbawa Gemilang Yang Berkeadaban.

Untuk diketahui, sekarang ini Imigrasi Sumbawa menggunakan maskot “Si Sabar dan Si Gesit”, ungkap Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Pungki Handoyo didampingi Kasi Tikim (Humas) Loreta Silalahi dan Kasi Inteldakim Yusa Setia Budi kepada awak Media, Jumat (26/6).

Dijelaskan, perubahan pelayanan publik yang dilakukan oleh jajaran Imigrasi Sumbawa, adalah berpedoman pada zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi – Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK-WBBM) yang salah satunya adalah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna jasa Keimigrasian yang telah dilakukan pencanangan zona integritasnya sejak awal Januari 2020 lalu. dengan sarana prasana serta fasilitas penunjang yang cukup memadai telah dibenahi dan ditata dengan baik, mulai dari ruang pelayanan, ruang tunggu, ruang bermain anak, ruangan ibu menyusui, disabilitas maupun konsumsi pelayanan publik bagi pengunjung yang ingin minum air putih, kopi dan teh telah tersedia dengan gratis, termasuk penyediaan fasilitas Wifi, Sedangkan terkait dengan kegiatan antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) terang Pungki akrab pejabat low profil ini disapa.

Maka pihak Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa telah melakukan diterapkan protokol kesehatan yang ketat bagi seluruh karyawan Imigrasi dan terhadap pengunjung yang datang setiap hari terlebih dahulu melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, handsanitizier, menggunakan masker dan sarung tangan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat pengunjung.

Lanjutnya, ia menjelaskan juga bahwa, sebelum masuk kedalam kantor dilakukan pendeteksian suhu badan sesuai dengan protap yang berlaku, bahkan juga melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang penegakan hukum dan pencegahan TKI Non Prosedural yang dihadiri perwakilan PJTKI dan sejumlah leading sektor terkait lainnya. serta sosialisasi terkait penyebaran virus corona, agar seluruh karyawan Imigrasi dan warga masyarakat pengunjung dapat memahami sejak dini dan melakukan langkah antisipasinya dengan baik. Semua ini adalah target kinerja sesuai dengan instruksi dari Pimpinan Pusat, tukasnya.

Untuk maskot Kantor Imigrasi Sumbawa Besar sambung Kasi Tikim Loreta Silalahi, kini mengusung thema mengangkat budaya daerah pakaian adat Sumbawa melalui program “Si Gesit dan Si Sabar“, yakni Gesit (Gizi, Empati, Bebas dari Korupsi dan Transparan) dan Sabar (Sinergi, Akuntabel, Berwibawa, Aktual dan Ramah) dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.

Kata Loreta, dimana Si Sabar menggunakan topi yang disebut “SAPU” sebagai identitas dari Kabupaten Sumbawa. dimana “Sapu” memiliki arti prinsip dan keyakinan untuk tidak tunduk kepada manusia, dan Si Sabar menggunakan atribut lengkap petugas Imigrasi Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa, dengan menggunakan sarung yang disebut “KRE ALANG” dengan motif ciri khas dari Kabupaten Sumbawa yang bernama Gili Liyuk, motif ini bermakna gotong royong dan kebersamaan.

Kemudian, Si Gesit menggunakan penutup kepala yang bernama “CIPO CILA” yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita Sumbawa, dan Si Gesit menggunakan baju yang disebut “LAMUNG PENE”, baju ini dibuat dengan benang emas dan perak yang menandakan bahwa wanita tersebut berasal dari kalangan kerajaan. Masih kata Loreta, Si Gesit menggunakan kain yang disebut “KRE ALANG” dengan motif Gili Liyuk. Dimana penggunaan kain ini menandakan bahwa wanita tersebut sangat terampil, kain ini ditenun dengan benang emas dan perak yang menjadi bukti kekayaan tanah Sumbawa, tutupnya. (IA-06)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)