Soal Shrimp Estate, Ini Kata Kadis DKP Sumbawa!

Sumbawa, infoaktualnews.com – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa, Dirmawan mengatakan bahwa dirinya menyangkal jika Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sumbawa tak diajak bicara dalam program Shrimp Estate. Padahal baru-baru ini menurutnya ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPRD Sumbawa.

“Terserahlah. Padahal baru-baru ini kami diminta oleh komisi II DPRD Sumbawa tentang program Shrimp Estate,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Minggu (13/2).

Ia tegaskan kembali bahwa pihaknya sudah dipanggil oleh Komisi II DPRD Sumbawa, dan menyampaikan program Shrimp Estate itu langsung di depan Komisi II, oleh karena itu, ia tidak mau ambil pusing akan apa yang disampaikan oleh Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq, SH yang menganggap program nasional itu belum pernah dipresentasikan kepada anggota dewan.

“Kami dipanggil oleh Komisi II terkait dengan program perikanan, dan baru-baru ini kami sudah sampaikan dan kami paparkan langsung di depan Komisi II. Terserah sudah tahu atau tidak tahu,” tandasnya.

“Sekarang yang sudah clear itu 624 hektar, dan memang tahap awal 1000 hektar. dan anggaran yang disetujui itu kan setengah dari Rp 4 Triliun. Jadi lahannya diharapkan minimal 500 hektar yang sudah harus clear end clear,” paparnya.

“Inikan program sudah lama, dan di media juga sudah ada. Silahkan saja menilai bahwa program itu sampai sejauh mana dan bisa dinilai.”

Dikatakan Dirmawan, Ini sedang berproses jadi ada beberapa tahapan dalam program ini dan belum sampai sana.  Dan tahapannya sekarang Pemda baru mengusulkan bahwa kita itu clear and clear.

Baru kita usulkan kemudian diterima disetujui baru nanti pusat akan melakukan pengecekan kembali apakah ini benar apa tidak. setelah dicek baru nantinya akan dilakukan study kelayakan setelah itu baru dibuat ded (detailed engineering design) nya. Dan  setelah Dednya baru diajukan lagi untuk mendapatkan anggarannya,” tukasnya.

“Ini kan masih berproses dan ini masih banyak tahapan. dan tahapannya sekarang itu baru persiapan lahan untuk program Shrimp Estate. Pemda itu tanggungjawabnya menyediakan lahan masyarakat dan lahannya harus clear end clear,” sambungnya.

Ketika ditanya bagaimana sistemnya nanti yang diterapkan ketika program ini berjalan? menurut Kadis bahwa untuk sementara ini masih kita tunggu Pedum (pedoman umum) nya dari Jakarta.

Baru kita usulkan kemudian diterima disetujui baru nanti pusat akan melakukan pengecekan kembali apakah ini benar apa tidak. setelah dicek baru nantinya akan dilakukan study kelayakan setelah itu baru dibuat ded (detailed engineering design) nya. Dan  setelah Dednya baru diajukan lagi untuk mendapatkan anggarannya,” tukasnya.

“Ini kan masih berproses dan ini masih banyak tahapan. dan tahapannya sekarang itu baru persiapan lahan untuk program Shrimp Estate. Pemda itu tanggungjawabnya menyediakan lahan masyarakat dan lahannya harus clear end clear,” sambungnya.

Bahkan hasil kami ikut rakor (rapat koordinasi) di Jakarta bersama ibu Wabub (Dewi Novi Anti, red.) bahwa untuk sumbawa  itu menggunakan sistem modeling. Karena ada dia sistem yang akan digunakan yakni modeling  dan revitalisasi. Nah kalau untuk  revitalisasi lahan itu adalah milik masyarakat, kemudian nanti dikelola oleh masyarakat, kemudian nanti akan didukung oleh pemerintah, misalnya kontruksi. sedangkan sistem modeling yang akan diterapkan di sumbawa ini memang lahan masyarakat. dan akan diserahkan kepada Negara, dan negara yang kelola dan lahannya tetap menjadi milik masyarakat.”

Kemudian nanti dikontruksinya, kata Dirmawan, lahan ini bisa menghasilkan 40 ton/hektar dalam satu kali panen dan setahun dua kali.

“Baru kita usulkan kemudian diterima disetujui baru nanti pusat akan melakukan pengecekan kembali apakah ini benar apa tidak. setelah dicek baru nantinya akan dilakukan study kelayakan setelah itu baru dibuat ded (detailed engineering design) nya. Dan  setelah Dednya baru diajukan lagi untuk mendapatkan anggarannya,” tukasnya.

“Kemudian pemilik lahan bisa bekerja disitu dan digaji dan kemudian anak-anaknya diprioritaskan untuk disekolahkan oleh negara bagi yang mau sekolah di Perikanan atau Politeknik Perikanan Negeri kemudian untuk hasilnya dia akan mendapatkan proses sharing.”

“Jadi nanti ada kerjasama berapa dia dapat. Aset mereka yang bekerja. Jadi biar mereka tidak kerja, dan tidur di rumah tetap mendapatkan uang. Karena aset mereka yang bekerja dan sistem yang akan diterapkan itu adalah modeling, sedangkan revitalisasi akan dilakukan di daerah lain,” tutupnya. (IA-**)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)