InfoaktualNews.com, Lombok Barat – Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19, Lombok Barat, menyiapkan langkah-langkah menerima rencana kedatangan 500 Pekerja Migran Indonesia yang akan pulang kampung.
Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo, SIK., Selaku Ketua Tim Reaksi Cepat Penaganan Covid-19 menyampaikan, GOR Mini Gerung ini akan digunakan selama 2 bulan untuk melayani 500 PMI yang pulang dari berbagai negara itu. Sehingga perlu membahas kesiapan gambaran teknis kegiatan di GOR Mini selama 2 bulan kedepan.
“Kita bicarakan pihak mana saja yang terlibat untuk melakukan tugas serta rencana penempatannya. Untuk efektifitas, rencanaya pelayanan kesehatan di bencingah akan ditutup, dan kegiatan difokuskan di GOR Mini sehingga pelayanan Kesehatan tetap ada selama 1 x 24 jam di lokasi ini,” ungkapnya, Senin 18 Mei 2020 di GOR Mini.
Bagus menjelaskan, saat ini sedang menyiapkan fasiltitas yang dibutuhkan untuk pelayanan masyarakat di lokasi ini, termasuk kesiapan personel baik petugas keamanan maupun petugas kesehatan.
Lokasi penampungan sementara pasien yang dinyatakan negatif di SKB tetap diaktifkan, namun terbatas atau dikurangi, mengingat di lokasi ini tidak ada aktifitas Kesehatan.
Khusus di GOR mini, tim kesehatan dengan kekuatan yang ada akan menempatkan personel 24 jam dengan pembagian 3 shift.
Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya komplain atau protes dari masyarakat, sehingga bila dibutuhkan pelayanan kesehatan tetap ada petugas yang disiagakan.
“Selama kegiatan di Lokasi ini, untuk keamanan akan dibackup oleh TNI-Polri, Pol PP dan Dinas Perhubungan,” kata dia.
Untuk memaksimalkan kegiatan, sepekan kedepannya akan dievaluasi terkait dengan pola yang telah ditetapkan, apakah akan dipertahankan atau dilakukan evaluasi untuk melakukan perubahan.
Kepala Dinas Kesehatan Lobar, Dr. Ahmad Taufik Fatoni menyampaikan bahwa persiapan kedatangan Pekerja Migran Indonesia sebanyak 500 orang ini, dari tim Kesehatan akan disiagakan selama 24 jam, dengan sistem 8 jam sehari.
“SKB juga demikian, tetap dilakukan pergantian tugas tiga kali dalam sehari yaitu pagi, siang, dan malam,” ujar dia.
Dia mengaku, kalaupun difungsikan tempat penampungan pasien yang dinyatakan negatif, SKB tetap diaktifkan karena dalam beberapa kasus pasien negatif bisa terjangkit positif lagi. Sehingga peran SKB tetap dipertahankan untuk mengurangi berisiko terjangkitnya pasien yang sudah dinyatakan negatif bila digabungkan tempat yang sama.
“Kegiatan screening tetap difokuskan di GOR mini, SKB, dan sanggar mutu, dengan peran masing-masing yang telah ditetapkan. Nantinya akan di back up oleh tenaga Lab, secara umum akan mengisi di tiga lokasi untuk memback up laboratoriumnya,” tutup dia. (IAN-red)