Inilah! Terobosan Direktur PDAM Untuk Tingkatkan Pelayanan

Sumbawa, Infoaktualnews.com – Demi untuk meningkatkan pelayanan terbaiknya kepada pelanggan PDAM di Kabupaten Sumbawa. Juniardi AP.M.Kom selaku direktur utama PDAM Sumbawa harus bekerja secara ekstra dalam memberikan pelayanan tersebut. Yang meskipun pelayanan tersebut terkadang masyarakat masih banyak yang mengkritiknya.

Namun sejak dirinya dilantik menjadi direktur utama PDAM Sumbawa Juniardi, SAP., langsung bekerja dan memberikan kepercayaan penuh kepada bawahannya.

Sementara Itu, saat ditemui awak media, Kamis (27/5) Direktur PDAM Juniardi menegaskan bahwa, saat ini kondisi debit air PDAM memang lambat. Dikarenakan akan memasuki musim kering. Meski demikian, menurutnya tetap berupaya agar air PDAM tetap sampai ke pelanggan setianya.

“Upaya – upaya yang kita lakukan itu memang tidak langsung kelihatan. Meskipun demikian kita (PDAM red) tidak menutup diri bahwa masih ada kelemahan dalam hal pelayanan. Namun untuk itu kami tetap berusaha untuk bekerja secara maksimal,” ujarnya.

Misalnya setiap terjadi keluhan dan kebocoran segera dilakukan perbaikan dan kami juga setiap malam melakukan pengecek air sampai rumah – rumah warga. Sebab tujuan kami adalah pelayanan jadi itu yang kami lakukan. Salah satunya, terjadi banyak pemakaian air didalam kota, sementara itu di daerah – daerah ujung seperti di labuhan sumbawa, daerah moyo utara atau daerah lainnya di dalam sumbawa, terang juniardi itu harus kita atur sehingga daerah lainnya juga bisa mendapatkan air. Paparnya.

“Dan kita juga sangat terbatas, sebab tidak adanya dukungan anggaran dari pemda, jujur saja kita dalam membeli pipa atau sejenisnya kita masih mandiri,” cetus Juniardi.

Kendati demikian selama ini kita masih mandiri, Makanya kita dengan pemerintahan baru ini (Mo-Novi, red). Masih katanya, bahwa masuk visi – misinya, jadi kita digenjot apa si!, yang dibutuhkan oleh PDAM.

Makanya kita sedang kerjakan hal tersebut dan kita lembur untuk itu, sambungnya, Kita buat keadaan seperti apa dan sekarang seperti apa, rencana kedepannya seperti apa dan apa yang harus kita lakukan, Karena besok harus kita ekspose. Tegas Juniardi.

Dan saat ini kita masih pisahkan rekening yang tidak aktif, yang tidak bisa tertagih dan rekening yang tidak bisa tertagih. Rekening yang tidak aktif dan yang tidak tertagih itu muncul terus di piutang pelanggan. sebenarnya ini itu yang menyebabkan bertambah dan muncul terus. jelasnya Juniardi.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa, situasinya di wilayah tersebut susah air, Statusnya sudah tidak aktif atau bongkar, atau segel. Misalnya 10 bulan yang lalu sebelum statusnya kita non aktifkan tetapi rekening pembayarannya muncul terus. Maka Masyarakat tidak mungkin bayar dong, cetusnya.

Oleh karena itu, sudah tak ada air, Habis itu kita cabut. Nah!, sudah kita cabut yang 10 bulan itu kan muncul terus dan masyarakat tidak mau bayar. Pasalnya, rekening yang wilayah lancar air lainnya ini yang kita tagih. Sementara dia malas bayar dan lain sebagainya.

Untuk diketahui bahwa, hasil diskusi dengan BPKP, terkait rekening yang bermasalah tersebut bisa di putihkan, tetapi harus seizin KPM (Bupati ) selaku pemilik. Karena ini menjadi piutang pelanggan jika ini harus ada ijin dari Bupati. Kata dia, ini tidak bisa dengan serta merta kita putih kan itu yang menjadi besar tunggakan dan sebenarnya tunggakan ini yang aktif sedikit juga. Dan sekarang kita sudah kita pisahkan ini.

“Kedepannya, Jika ai ngelar sudah aktif maka 80 persen masyarakat sumbawa akan terealisasi air PDAM. Begitu juga Utan Karena utan itu ada beringin sila. Dengan otomatis semua masyarakat di sana nantinya tidak akan mengeluh lagi tentang AIR PDAM,” Pungkasnya (Dy**/Man)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)