Dewan Minta Pemda Tangani DAS Wilayah Timur Empang

Sumbawa, infoaktualnews.com – Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Muhammad Nur SPd I memberikan tanggapannya, Rabu (15/3), terkait kondisi alam di daerah pemilihannya di wilayah timur yakni Kecamatan Tarano, Empang, Plampang, Labangka dan Maronge. Khususnya, kejadian banjir bandang di awal bulan februari lalu yang melanda dua kecamatan yakni Empang dan Plampang.

Dikatakan Nero akrab disapa politisi PPP ini, dirinya menghimbau ke masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan agar spirit hidup tetap semangat dan positif. Tentunya, permasalahan banjir pasti ada sebab dan akibatnya, kalau terjadi bencana secara rutin berarti ada yang salah dengan keseimbangan ekosistem kita. bebernya.

Saat ini, momentumnya, untuk kita bersama – sama bergotong royong melakukan ikhtiar perbaikan lingkungan kita. Di sekitarnya kita ada sungai, selokan maka kita wajib memelihara sungai atau selokan dengan baik, jangan membuang sampah ke selokan. Sungai atau selokan jangan di jadikan tempat pembuangan sampah itu setidaknya peran kita paling sederhana tapi amat berarti. tutur Nero

Lebih jauh Nero jelaskan bahwa, kondisi rumah di sepanjang bantaran kali memang sangat menghawatirkan, rata rata rumah warga kita model rumah batu yang pondasinya rendah, jika kita ingin tentram maka kita hindari membangun rumah dipinggir sungai, ada baiknya membangun rumah Panggung sebagaimana nenek moyang kita dahulu memberikan keteladanan. ungkapnya.

Oleh karena itu, solusi dari akar masalah tersebut yakni melaksanakan program reboisasi dan kini perbukitan kita di hulu desa sudah ditanami Jagung hingga batas Hutan. Kata Nero, jika masyarakat tani mau bersama sama membangun kesadaran masif, kolektif, kita tumpang sari ladang ladang tersebut dengan tanaman konservasi sebagai batas tanah atau tanaman pagar, seperti Randu, Gamal, Mente dan tanaman pohon berakar tunggang lainnya yang mampu menyerap air dan menahan sedimentasi. Dengan demikian sedikit banyak dari ikhtiar kita semua akan berkontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan kita.

Menurutnya, untuk mengawal ini, disinilah peran Pemda Sumbawa maupun Pemprov dalam menjalankan program penghijauan, anggarkan untuk reboisasi melalui penyiapan bibit pohon, berikan insentif yang menarik bagi pemiliki lahan dan masyarakat yang memiliki karya dalam menghijaukan kembali lahan perbukitan dan ladang di hulu Desa.

Kedepannya, sambung Nero, seiring berjalan secara pararel, maka langkah pendek, menengah dan jangka panjang sudah harus mulai dilakukan. Salah satunya, rajin membersihkan saluran air, normalisasi sungai, pelebaran sungai, penguatan tebing sungai sampai pembuatan kontruksi Parapet, dengan langkah-langkah. Dengan inilah dapat mengurangi potensi meluapnya air hingga ke pemukiman dan perkotaan.

“Kami waktu Reses, masyarakat meminta agar adapasangan kontruksi Parapet sepanjang 2,5 kilo meter di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melewati Desa Empang Atas, Desa Empang Bawa, Desa Bunga Eja karena kerusakan tebing pengamannya rusak berat dan wilayah tersebut merupakan pusat banjir,” terang Nero

Bahkan dampak Bencana banjir lalu, kurang lebih 7000 jiwa terdampak, beberapa fasilitas umum seperti Sekolah, Mushallah, Kantor Desa, kantor KPH Ampang, demikian pula jalan lingkungan maupun Kabupaten di Desa Empang, Empang Atas dan Desa Jotang juga Rusak, karena itu perbaikan jalan utama ini juga perlu dilakukan secara tuntas. papar Nero.

“Kami sangat mengapresiasi langkah tanggap darurat bencana yang telah dilakukan Pemda Sumbawa dan jajaran, serta para relawan dan dermawan yang membantu secara material dan moril kepada warga yang terdampak bencana banjir pasca terjadinya bencana yang ditunggu adalah recovery bangunan yang rusak dan jalan yang rusak, kami melihat masih ada sekitar 600 meter lagi jalan rusak parah yang menuju desa Jotang perlu dilanjutkan perbaikannya sehingga tuntas,” tandas Nero.

Hal Senanda juga diungkapkan Anggota Komisi I DPRD Sumbawa, Hasanuddin HMS, katakan bahwa, dirinya telah mensupport langkah langkah Pemda dalam penanganan tanggap darurat bencana. Kedepannya ia berharap seluruh kekuatan kewenangan yang dimilikinya untuk keselamatan warga Empang, dan Daerah Pemilihannya.

“Saya dan tidak mengesampingkan peran anggota DPRD lainnya, bahkan berharap seluruh anggota DPRD dari Dapil 3 bersatu untuk melakukan hal terbaik bagi permasalah dan dampak banjir ini,” ujar Bucek akrab disapa Politisi Golkar ini.

Menurutnya, penanganan awal yakni membereskan jalur air, sungai dan selokan adalah perhatian kita. Lakukan normalisasi sungai baru kita kuatkan tebingnya bahkan membangun Parapet Wall di wilayah DAS, dan untuk hal itu, anggarannya tidak sedikit, andaikan seluruh anggota DPRD dapil 3 bersatu, mendistribusikan pokirnya untuk ini, saya Yakin permasalahan banjir akan terurai dan sedikit demi sedikit teratasi,” tandas Bucek.

Hal demikian juga dikatakan politisi Gerindra Muhammad Faesal, SAP.,juga Anggota Komisi II DPRD Sumbawa menyatakan bahwa, mengatasi banjir berpandangan perlu mengatasi akar permasalahannya yakni penghijauan di daerah hulu DAS Sungai.

“Saya lebih memilih untuk membuat regulasi, kebijakan dan penganggaran untuk reboisasi, karena itu adalah tameng kita dalam menangkal banjir,” cetus Ecal akrab disapa politisi senior Gerindra.

Untuk itu, programnya harus ada sosialisasi secara massif kepada pemilik lahan dan juga pengelola kawasan hutan, agar menanam lahannya dengan tanaman konservasi maupun pohon berakar tunggang seperti Beringin, Randu, dan tanaman buah. Disamping bisa menangkal banjir juga bermanfaat secara ekonomi, harapnya. (IA)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)