News  

Gunakan Aplikasi Berbasis Satelit, Perhutani Bandung Utara Padamkan Kebakaran Hutan Dalam Hitungan Jam

Memasuki musim kemarau aksi multi pihak dilakukan Perhutani KPH Bandung Utara untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

 

” Kita sudah melaksanakan apel siaga Damkar. Kita libatkan petugas KRPH, Asper dan jajaran Polhut ada masyarakat peduli api dari LMDH ada unsur Polsek dan Koramil,” kata Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin kepada wartawan, di Bandung, Senin (27/7/2020).

Apel siaga sebut Komarudin untuk menyiapkan seluruh unsur untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Komarudin pihaknya sudah memiliki peta sebaran titik api (hotspot) di wilayah hutan Perhutani Bandung Utara.

” Teridentifikasi ada 17 titik api tersebar di kawasan hutan Bandung Utara,” ujarnya.

Untuk mendeteksi titik api petugas yang diturunkan menggunakan aplikasi yang terhubung dengan poto udara melalui satelit.

Sudah 3 tahun teknologi citra satelit digunakan Perhutani Bandung Utara untuk memantau pergerakan titik api. Pendeteksian melalui gambar udara sudah teruji ampuh dan efektif.

” Petugas wajib laporan sehari 3 kali untuk laporan Gukamhut. Melalui aplikasi kalau ada api terlihat titik merah, kalau asap warnanya kuning. Selanjutnya nanti dizoom untuk di overlay dengan peta, apakah titik api ada dalam kawasan hutan atau diluar,” bebernya.

Berdasarkan pengalaman, lanjut Komarudin penanggulangan kebakaran menggunakan aplikasi berbasis satelit memakan waktu yang tidak terlalu lama.

” Dari yang sudah-sudah pemadaman memakan waktu setengah sampai dua jam. Tapi sangat tergantung skala dan cuacanya, ” sebut Komarudin.

Berbagai peralatan sudah disiapkan Perhutani Bandung Utara. Diantaranya kendaraan pengangkut air dengan kapasitas 1.000 liter serta perlengkapan lain yang bisa menjangkau lokasi kebakaran demgan medan yang sulit ditembus kendaraan.

Upaya pencegahan kebakaran juga dilakukan melalui edukasi dilokasi-lokasi yang ada interaksi masyarakat, diantaranya lokasi wisata.

” Kita beri pengarahan terutama pengunjung yang mau camping untuk membuat api unggun dilokasi terbuka serta papan petunjuk larangan membuat api,” pungkasnya. (sas)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif
error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)